Cari Blog Ini

Selasa, 06 Juni 2017

MAKALAH PUASA WAJIB DAN SUNNAH



MAKALAH
PUASA WAJIB DAN PUASA SUNNAH











 DISUSUN OLEH : KELOMPOK V
1.      HERDI YUSUF                    105 81 2437 15
2.      MUSTAJAB                          105 81 24   15
3.      RAHMAT HIDAYAT          105 81 2438 15


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI STRATA 1 SIPIL PENGAIRAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016/2017





KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt, zat Yang Maha Indah dengan segala keindahan-Nya, zat yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya, yang terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk-Nya. Alhamdulillah berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Shalawat serta  salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah Allah terakhir dan penyempurna seluruh risalah-Nya.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah saya untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan laporan ini. Dan juga kepada semua pihak yang terkait, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga kebaikan yang diberikan oleh semua pihak kepada penulis menjadi amal sholeh yang senantiasa mendapat balasan dan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah Subhana wa Ta’ala.
Amin….
   Akhir kata, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam laporan ini,  untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.

 Makassar, …Juni  2017

  



                                         Penulis   






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  ............................................................................................
DAFTAR ISI                                                                                                         ....
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................  
1.      Latar Belakang..........................................................................................
2.      Rumusan Masalah ....................................................................................
3.      Tujuan                                                                                                        ....
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
A.    Pengertian Puasa Dan Macam Macam Puasa ...........................................
B.     Macam Macam Puasa Wajib ....................................................................
C.     Macam Macam Puasa Sunnah...................................................................
BAB III KETENTUAN PUASA.............................................................................
A.    Syarat Wajib Puasa....................................................................................
B.     Syarat Sah Puasa ......................................................................................
C.     Hal Yang Membatalkan Puasa .................................................................
D.    Orang Yang Boleh Tidak Puasa ...............................................................
E.     Hikmah Dari Puasa ...................................................................................
 BAB IV PENUTUP.................................................................................................
1.      Kesimpulan................................................................................................
2.      Saran                                                                                                          
 BAB V DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................    


        

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Puasa merupakan salah satu rukun islam. Salah satu pilar penegak agama islam ini secara jelas disebutkan dalam Al quran, misalnya dalam surat Al Baqarah ayat 183 yang kurang lebih artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.
Puasa juga diperintahkan kepada umat-umat sebelum umat Nabi Muhammad SAW. Tujuan utama puasa ini adalah agar kita bertaqwa, bertaqwa kepada Allah SWT.  Puasa merupakan ibadah mahdhoh  yang telah ditentukan syarat, rukun dan ketentuannya. Puasa terbagi atas puasa wajib, sunnah, makruh dan haram. Puasa yang diwajibkan misalnya, puasa pada bulan Ramadhan dan puasa nadzar. Puasa juga sebagai sarana latihan bagi kita untuk menahan hawa nafsu yang timbul dalam diri kita. Selain itu, puasa juga memberikan kesehatan jasmani bagi orang yang melaksanakannya salah satunya adalah kesehatan pencernaan.
  1. Rumusan Masalah
  2. Apa yang dimaksud dengan puasa ?
  3. Macam macam puasa itu apa saja ?
  4. Bagaimana ketentuan puasa itu ?
  1. Tujuan
  • Memperdalam ilmu
  • Memngetahui puasa
  • Untuk meningkatkan kesempurnaan dalam hal puasa




BAB II
PEMBAHASAN

  1. Pengertian Puasa
Menurut bahasa Shiyam/ puasa berarti “menahan diri”. “aku bernadzar kepada tuhan yang maha pengasih akan berpuasa”.(QS Maryam : 26)
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا
Artinya : Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini"
Menurut syara’ ialah : “menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, karena perintah Allah semata mata, dengan disertai niat dan syarat-syarat tertentu.
“Telah berfirman Allah ‘azza wajalla: “semua amalaan manusia adalah untuk dirinya, kecuali puasa, maka itu hendaklah untukKu1 dan Aku akan memberinya ganjaran2”. Dan puasa itu merupakaan benteng3, maka ketika datang saat puasa, janganlah seseorang berkata keji, berteriak atau mencaci-maki! Dan seandainya dicaci maki oleh seseorang, atau diajak berkelahi, maka jawablah : “saya ini berpuasa” sampai dua kali. Demi Tuhan yang nyawa Muhammad ada dalam genggaamannya, bau mulut orang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah pada haari kiamat daripada kasturi. Dan orang berpuasa itu akan beroleh kegembiraan yang menyenangkan hati: Di kala berbuka, dia akan gembiira dengan berbuka itu, dan di saat ia menemui Tuhannya nanti, ia akan gembira karena puasanya.”(HR. Ahmad, Muslim dan Nasa’i), jadi secara garis besar puasa adalah sebagai berikut :
  1. Menurut bahasa, puasa artinya menahan diri.
  2. Menurut istilah, puasa artinya menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa mulai terbit fajar (shubuh) sampai terbenam matahari (maghrib) dengan niat tertentu.
  3. Puasa wajib berarti puasa yang harus dilakukan. Jika dilakukan mendapat pahala dan jika tidak dilakukan berdosa.
  4. Puasa sunnah berarti puasa yang dianjurkan untuk dilakukan. Jika dilakukan mendapat pahala dan jika tidak dilakukan tidak berdosa.
 Macam Macam Puasa
  1. Macam-Macam Puasa Wajib
1). Puasa Ramadhan
Puasa satu bulan di bulan Ramadhan. Puasa ini diwajibkan berdasarkan keterangan dalam surat Al Baqoroh, ayat 183 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana  diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
2). Qodho
Puasa sebagai pengganti puasa Ramadhan yang batal karena udzur, misalnya bepergian jauh, sakit, haid atau nifas.


3). Kafarat
Puasa sebagai pengganti puasa Ramadhan yang batal karena sengaja, bukan karena udzur. Misalnya, sengaja membatalkan puasa Ramadhan karena malas berpuasa, sengaja muntah atau sengaja berhubungan suami-istri di siang hari.
4). Nadzar (janji)
Puasa yang diwajibkan oleh diri sendiri untuk memenuhi nadzar. Misalnya, Ali berjanji jika hasil UAS tahun ini nilainya paling baik, Ali akan berpuasa 3 hari berturut-turut. Nah, puasa Ali selama 3 hari berturut-turut itu disebut puasa nadzar.
  1. Macam-Macam Puasa Sunnah
1). Senin dan  Kamis
Puasa sunnah khusus di hari Senin dan Kamis. Rosulullah mencontohkan puasa Senin & Kamis karena pada hari tersebut:
1) Amal manusia ditunjukkan (dilaporkan) oleh malaikat kepada Allah
2) Hari Senin merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad,
3) Diangkatnya Muhammad menjadi nabi, dan
4) Permulaan diturunkannya Al Qur’an.
2). Syawal
Puasa 6 hari di bulan Syawal. Orang yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti 6 hari di bulan Syawal maka pahala puasanya sama dengan orang yang berpuasa selama 1 tahun. Puasa ini boleh dilakukan secara berturut-turut atau tidak berurutan.

3). Arofah
Puasa pada tanggal 9 di bulan Dzulhijjah. Orang yang tidak menunaikan ibadah haji disunnahkan untuk berpuasa Arofah. Pahala orang yang berpuasa Arofah ialah dihapuskan dosanya selama 2 tahun, yakni 1 tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang.
4). Daud
Puasa yang dicontohkan oleh Nabi Daud, yakni puasa setiap dua hari sekali (selang-seling, maksudnya jika hari ini berpuasa, besoknya tidak, lusa puasa, besoknya lagi tidak, dan seterusnya).












BAB III
KETENTUAN PUASA
  1. Syarat-Syarat Wajib Puasa
Orang-orang yang diwajibkan untuk melaksanakan puasa wajib ialah:
  1. Bagi (laki-laki yang pernah mengalami mimpi basah atau berusia 15 tahun dan perempuan  yang sudah mengalami menstruasi).
  2. Mus (orang non muslim tidak wajib berpuasa).
  3. Tidak sedang bepergian jauh.
  4. Mampu berpuasa (tidak lemah dan tidak sakit).
  5. Berakal (tidak gila atau tidak sedang mabuk).
  6. Sucidari haid dan nifas bagi perempuan.
  1. Syarat-Syarat Sah Puasa
Puasa seseorang dinyatakan sah apabila memenuhi syarat-syarat berikut:
a). Islam selama berpuasa.
b). Suci dari haid, nifas, dan wiladah.
c). Tamyiz (dapat membedakan yang baik dan yang buruk).
d). Pada waktunya (bukan pada hari-hari yang terlarang berpuasa).
e). Rukun puasa, Rukun puasa  adalah hal-hal yang wajib dilakukan saat berpuasa,     yakni:
  1. Niat (nawaitu shouma ghodin, an adaa-i fardhi syahri Romadhoona, haadzihis sanati, lillaahi ta’aala, artinya saya berniat puasa esok hari, untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, tahun ini, karena Allah ta’ala).
  2. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
  1. Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa
a.). Makan dan atau minum.
b). Memasukkan sesuatu ke dalam perut melalui kerongkongan atau yang lainnya meskipun tidak mengenyangkan.
c). Muntah dengan sengaja.
d). Melihat bulan sebagai tanda tanggal 1 Syawal.
e).Datang bulan (haid) atau melahirkan.
f). Mengeluarkan mani dengan sengaja (masturbasi).
g). Berhubungan suami-istri.
  1. Orang-Orang Yang Dibolehkan Untuk Tidak Berpuasa Selama Ramadhan
a). Anak kecil yang belum baligh.
b). Musafir., Musafir ialah orang yang sedang bepergian jauh. Jika perjalanannya mengalami kesulitan atau mendatangkan keletihan maka ia dibolehkan untuk tidak berpuasa.
c). Orang yang sakit. Jika ia khawatir sakitnya akan bertambah parah maka sebaiknya ia berbuka.
d). Wanita yang sedang hamil.
e). Wanita yang sedang menyusui.
f). Orang yang sudah sangat tua. Orang tua yang sudah tidak sanggup lagi berpuasa, boleh tidak berpuasa dan ia tidak wajib mengqodho tapi harus membayar fidyah (memberi makan fakir miskin).
  1. Hikmah Atau Manfaat Puasa
Beberapa manfaat puasa yang akan didapatkan oleh orang yang berpuasa ialah:
a). Menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan rohani
b). Menyehatkan tubuh
c). Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
d). Melatih mengendalikan nafsu
e). Meningkatkan kepedulian sosial

















BAB IV
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Menurut bahasa Shiyam/ puasa berarti “menahan diri”. Menurut syara’ ialah : “menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, karena perintah Allah semata mata, dengan disertai niat dan syarat-syarat tertentu. Puasa terbagi atas dua yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib seperti, puas ramadhan,qhodo, kafarat dan nadzar. Sedangkan puas sunnah seperti, puasa senin dan kamis, syawal,arofah,dan daud.
Syarat wajib puasa salah satunya yaitu berakal dan suci dari haid dan nifas bagi permpuan dan mampu berpuasa. Sedangkan syarat sah puasa salah satunya yaitu, islam, suci dari haid dan nifas dan tamyiz.
Hikmah atau manfaat puasa yaitu, meyeimbangkan kebutuhan jasmani dan rohani, menyehatkan tubuh, mendkatkan diri kpada Allah SWT dan melatih mengendalikan nafsu.
2.      Saran
Sebagaimana dalam qur’an surah albaqarah ayat 183 maka,sebagai orang yang beriman  marilah kita bersama- sama melaksanakan puasa baik yang wajib ataupun yang sunnah.
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun. Sehingga dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan.
MOHON KRITIK DAN SARANNYA !

Makalah Aspalt Pavert

Kelompok                             : I Mata Kuliah                         : Pemindahan Tanah Mekanis Dosen Pembimbing           ...