Cari Blog Ini

Sabtu, 01 Oktober 2016

makalah tekstur tanah dan batasannya




MAKALAH
TEKSTUR TANAH DAN BATAS-BATAS KONSISTENSI



     
OLEH
NAMA          :       RAHMAT HIDAYAT
STAMBUK  :       105 812 438 15

                     FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI STRATA 1 SIPIL PENGAIRAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015/2016

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR  ........................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN  ........................................................ 1
A.          Latar Belakang ......................................................... . 1
B.          Rumusan Masalah ..................................................... 1
C.          Tujuan Penulisan  ...................................................... 2
D.          Manfaat penulisan ..................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................... 3
A.          Pengertian Tanah ....................................................... 3
B.          Tekstur Tanah ............................................................ 4
C.          Konsistensi Tanah .................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................ 14
A.          Kesimpulan .............................................................. 14
B.          Saran ........................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 15
LAMPIRAN............................................................................ 15





KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr,Wb .
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayahnya sehingga, Alhamdulillah makalah ini dapat penulis selesaikan dengan judul materi “ Tekstur Tanah Dan Batas-Batas Konsistensi “. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada nabi Muhammad SAW, yang telah berhasil memperjuangkan agama islam yang mulia ini beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen Ir. Mahmuddin, St,. Mt. selaku dosen mata kuliah Mekanika Tanah Dasar yang telah memberikan dan mentrasferkan ilmunya kepada penulis dan teman-teman. Penulis  menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, karena adanya keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Namun, demikian kami berharap semoga isi tugas ini dapat benar-benar bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca umumnya. Selain itu juga kami berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca demi terwujudnya kesempurnaan tugas ini.

Wassalamualaikum Wr, Wb .

                                                                                                                                                         Makassar,  Juli  2016


                                         Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanah tidak terlepas dari pandangan, sentuhan dan perhatian kita. Kita melihatnya, menginjaknya,menggunakannya dan memperhatikannya. Kita bergantung dari tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang baik dan subur tergantung dari cara kita menggunakannya.
Tanah merupakan salah satu komponen abiotik pada permukaan bumi yang sangat penting bagi makhluk hidup.  Tanah menjadi sangat penting karena tanah menyediakan unsur hara, seperti mineral, bahan organik, air dan udara bagi tumbuhan untuk proses fotosintesis. Suatu tanah tersusun atas partikel-partikel tanah itu sendiri. Perbandingan partikel-partikel tanah itu disebut dengan tekstur tanah.  Tekstur tanah lalu dibagi kembali menjadi 3, yaitu pasir, debu dan liat. Tekstur-tekstur tanah tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda begitu juga dengan tingkat kesuburannya. Dengan mengetahui telstur tanah, maka kita akan menyadari bahwa sebenarnya tanah memiliki keragaman yang sangat penting bagi kehidupan saat ini dan masa yang akan datang.
Ciri-ciri alam sering kurang dimengerti. Bagi kita tanah merupakan salah satu ciri tersebut yang ditemukan di mana saja dan kelihatannya selalu dekat dengan kita. Oleh karena hal itu maka kita tidak berusaha menjawab pertanyaan apa itu tanah,bagaimana struktur dan teksturnya serta apa saja komponen penyusunnya.

B.     Rumusan Masalah
           1.      Bagaimana pengertian dari tanah ?
           2.      Bagaimana tekstur dari tanah ?
           3.      Bagaimana batas-batas konsistensi tanah ?

C.     Tujuan
          1.      Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari tanah.
          2.      Agar mahasiswa mengetahui tekstur dari tanah.
          3.      Agar mahasiswa mengetahui batas-batas konsistensi dari tanah.

D.  Manfaat Penulisan
     1.
    Untuk memberikan gambaran tentang komponen-komponen penyusun tanah, dan batas-batas konsistensinya.
     2.    Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman tentang tanah.






















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tanah
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempattumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman danmenyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan,industri perkebunan, maupun kehutanan.

Fungsi Tanah

1.        Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2.        Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.        Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara.
4.        Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.





B.     Tekstur Tanah
      Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain.
      Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah. ada 12 kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah tersebut, misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y) 42% dan debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk kedalam golongan tanah bertekstur pasir.
      Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat.


Kelas Tekstur Tanah
Proporsi (%) fraksi tanah

Pasir
Debu
Liat

1.      Pasir (Sandy)
85
15
10

2.      Pasir Berlempung (Loam Sandy)
70-90
30
15

3.      Lempung Berpasir (Sandy Loam)
40-87,5
50
20

4.      Lempung (Loam)
22,5-52,5
30-50
10-30

5.      Lempung Liat Berpasir  (Sandy-Clay-Loam)
45-80
30
20-37,5

6.      Lempung Liat berdebu (Sandy-silt loam)
20
40-70
27,5-40

7.      Lempung Berliat (Clay Loam)
20-45
15-52,5
27,5-40

8.      Lempung Berdebu (Silty Loam)
47,5
50-87,5
27,5

9.      Debu (Silt)
20
80
12,5

10.    Liat Berpasir (Sandy-Clay)
45-62,5
20
37,5-57,5

11.    Liat Berdebu (Silty-Clay)
20
40-60
40-60

12.    Liat (Clay)
45
40
40




















Tabel : Proporsi Fraksi menurut Kelas Tekstur Tanah

Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:
      1.      Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir (Sandy).



      2.      Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir Berlempung (Loam Sandy).
      3.      Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir (Sandy Loam).


      4.      Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung (Loam).


     5.      Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berdebu (Silty Loam).



     6.      Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Debu (Silt).

     7.      Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk   gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berliat (Clay Loam)


     8.      Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam).

    9.      Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berdebu (Sandy-silt loam).






    10.  Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berpasir (Sandy-Clay).

    11.  Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berdebu (Silty-Clay).


    12.  Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat (Clay).







Tanah bertekstur halus didominhasi oleh tanah liat dengan tekstur yang lembut dan licin yang memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar yang biasanya berbentuk pasir. Sehingga tanah-tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas dalam proses penyerapan unsur-unsur hara yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar. Namun, pada tanah bertekstur lembut ini umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karena banyak mengandung unsure hara dan bahan organic yang dibutuhkan oleh tanaman serta mudah dalam menyerap unsur hara. 
Sedangkan pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat. Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang lebih besar daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak yang berfungsi dalam retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan udara dan air.
Semakin halus tekstur tanahnya maka kapasitas adsorpsi menahan unsur – unsur hara lebih besar, dan lebih banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan tanaman, kapasitas memegang air juga lebih besar sebab memiliki permukaan yang lebih luas. Sedangkan tanah bertekstur kasar memiliki laju infiltrasi yang cepat dan lebih porus. Sehingga unsure hara akan ikut hanyut dan yang tertahan didalam tanah semakin sedikit.
Perbedaan Tekstur Tanah                                            
     1.      Kemampuan Fisik 
a.       Pasir = Tidak dapat membentuk bola gulungan, rasa kasar, tidak melekat, referansi air rendah, drainase cepat jika pasir basah dominan, tergenang jika debu dominan.
b.      Debu = Membentuk bola yang teguh dapat sedikit digulung dengan permukaan yang mengkilat. rasa licin sekali, agak melekat
c.       Liat = Dapat membentuk bola yang baik, rasa berat, melekat sekali

     2.      Kemampuan Kimia
a.       Pasir = Mineral yang paling umum kuarsa (S,O2), Sedikit pengaruhnya terhadap sifat kimia.
b.      Debu = Mineral kuarsa (S,O2), Ferlspar dan mika dapat melepaskan Ca, Mg dan K akibat pelapukan.
c.       Liat = Mineral sekunder hasil pelapukan kimia mineral primer atau sintesis dan beberapa hasil pelapukan mineral primer

     3.      Kemampuan Biologi
a.       Pasir = Ditentutak oleh komposisi bahan induk dan tingkat pelapukan
b.      Debu = Ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan tingkat pelapukan (mineral primer)
c.       Liat = Karena ukurannya kecil antara <0,002 mm maka liat ini ditentukan dari hasil pelapukan batu yang berasal dari materi debu dengan perbandingan yang kecil.

Faktor yang Mempengaruhi tekstur dan yang Dipengaruhi Tekstur.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :
     1.      Klim
     2.      Bahan induk
     3.      Topografi
     4.      Waktu
     5.      Organisme
Faktor – faktor yang dipengaruhi tekstur tanah yaitu :
     1.      Kemampuan tanah memegang dan menyimpan air
     2.      Aerasi, serta permeabilitas 
     3.      Kapasitas tukar kation
     4.      Kesuburan tanah. 
     5.      Infiltrasi 
     6.      Laju pergerakan air (perkolasi)

C.  Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan fisik tanah dengan kandungan air yang berbeda-beda seperti yang diperlihatkan oleh reaksi tanah atas tekanan-tekanan mekanik. Konsistensi tanah dipandang sebagai kombinasi sifat yang dipengaruhi oleh kekuatan mengikat antara butir-butir tanah. Secara umum istilah yang dipakai untuk menggambarkan konsistensi tanah adalah pada tanah basah yang berciri khas dari tidak lekat, agak lekat, lekat, sangat lekat, tidak liat, agak liat, liat, dan sangat liat. Pada tanah lembap yang bersifat lepas-lepas, sangat repuh, repuh, teguh, sangat teguh, dan luar biasa teguh. Pada tanah kering bersifat lepas-lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras, dan luar biasa keras. (Harry O. Buckman, 1982 ; 80)
Konsistensi berperan penting dalam menentukan daya guna tanah secara praktis. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan sifat tanah sangatlah penting yaitu erat kaitannya dengan pengolahan tanah. Hal ini akan dijelaskan pada pembatasan sifat olah yang ditujukan pada keadaan sifat fisik tanah dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman, jadi harus diperhatikan pula semua keadaan fisik tanah yang mempengaruhi perkembangan tanaman. (Harry O .Buckman, 1982 ; 81)
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi konsistensi tanah adalah disebabkan kondisi kelengasan tanah seperti kering, lembab, basah dan tekstur tanah terutama berfraksi lempung. Konsistensi tanah penting untuk menentukan cara pengolahan tanah yang baik, juga penting bagi penetrasi akar tanaman di lapisan bawah dan kemampuan tanah menyimpan lengas. (Rachman Sutanto, 2005 ; 96)
 Konsistensi ditetapkan secara langsung di laboratorium berdasarkan angka Atterberg. Angka Atterberg adalah presentase berat lengas tanah yang diukur pada saat tanah mengalami perubahan konsistensi. Batas konsistensi tanah dapat digolongkan mulai dari kondisi kering hingga kondisi basah. Batas cair (BC) ketika kandungan lengas tanah  dapat mengalir bebas tanpa tekanan. Penentuan di lakukan dengan cara mengetuk-ngetukkan tanah basah dalam cawan Cassagrande. Batas lekat (BL) ketika kandungan lengas pada saat masih kering yang dibasahi secara perlahan dan mulai melekat pada logam. Batas gulung (BG) ketika kandungan lengas pada saat keliatan mulai terasa dan tanah dapat dibentuk sesuai yang dikehendaki dan tanah tersebut mulai berada kondisi semi-padat. Batas berubah warna (BBW) ketika kandungan lengas tanah pada saat pasta mulai kering karena masih ada air kapiler, tetapi udara mulai masuk ke dalam pori yang ditandai oleh perubahan warna secara tegas menjadi berwarna lebih muda dan tanah tersebut memasuki kondisi padat. (Rachman Sutanto, 2005 ; 99) 

Konsistensi Tanah

Menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain.
Tanah dengan konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah.
Konsistensi tanah dapat diukur pada keadaan lembab, basah atau kering.
Dalam keadaan lembab, konsistensi dibedakan ke dalam gembur sampai teguh
Dalam keadaan kering, konsistensi dibedakan ke dalam lunak sampai keras
Dalam keadaan basah, dibedakan:
(1) plastisitasnya, yaitu dari plastis sampai tidak plastis
(2) kelekatannya, yaitu dari tidak lekat sampai lekat
Angka ATTERBERG
  1. Merupakan angka-angka kadar air tanah pada beberapa macam keadaan.
  2. Angka Atterberg berguna dalam penentujan tidak pengolahan tanah, karena pengolahan tanah sulit dilakukan kalau tanah terlalu kering atau terlalu basah.
  3. Sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan angka Atterberg adalah:
  1. Batas mengalir (batas cair = liquid limit)
  2. Batas melekat
  3. Batas gulung (menggolek)
  4. Batas berubah warna (batas ganti warna)
  5. Indeks plastisitas
  6. Jangka olah





BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ,Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan organik. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi. Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari butiran tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti : Bahan organik, Oksida besi dan lain-lain. Konsistensi tanah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan fisik tanah dengan kandungan air yang berbeda-beda seperti yang diperlihatkan oleh reaksi tanah atas tekanan-tekanan mekanik.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca atau  makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun. Sehingga makalah dapat tersusun dengan baik dan sempurna. Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami fisiologi tumbuhan lebih dalam lagi terutama mengenai tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Hadi Utomo, W. 1982. Dasar-Dasr Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya: Malang
Aisyah, Ayu. 2012. Tekstur Tanah. www.lilinkecil1610.blogspot.com
Anonim.2012.Air Tanah.www.wikipedia.com.23 September 2012
Dr. Ir. Madjid ,Abdul, MS. 2009. Sifat Fisika Tanah. www.dasar2ilmutanah.         blogspot.com. 9 September 2012






MAKALAH
TEKSTUR TANAH DAN BATAS-BATAS KONSISTENSI



     
OLEH
NAMA          :       RAHMAT HIDAYAT
STAMBUK  :       105 812 438 15

                     FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI STRATA 1 SIPIL PENGAIRAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015/2016

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR  ........................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN  ........................................................ 1
A.          Latar Belakang ......................................................... . 1
B.          Rumusan Masalah ..................................................... 1
C.          Tujuan Penulisan  ...................................................... 2
D.          Manfaat penulisan ..................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................... 3
A.          Pengertian Tanah ....................................................... 3
B.          Tekstur Tanah ............................................................ 4
C.          Konsistensi Tanah .................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................ 14
A.          Kesimpulan .............................................................. 14
B.          Saran ........................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 15
LAMPIRAN............................................................................ 15





KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr,Wb .
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayahnya sehingga, Alhamdulillah makalah ini dapat penulis selesaikan dengan judul materi “ Tekstur Tanah Dan Batas-Batas Konsistensi “. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada nabi Muhammad SAW, yang telah berhasil memperjuangkan agama islam yang mulia ini beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen Ir. Mahmuddin, St,. Mt. selaku dosen mata kuliah Mekanika Tanah Dasar yang telah memberikan dan mentrasferkan ilmunya kepada penulis dan teman-teman. Penulis  menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, karena adanya keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Namun, demikian kami berharap semoga isi tugas ini dapat benar-benar bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca umumnya. Selain itu juga kami berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca demi terwujudnya kesempurnaan tugas ini.

Wassalamualaikum Wr, Wb .

                                                                                                                                                         Makassar,  Juli  2016


                                         Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanah tidak terlepas dari pandangan, sentuhan dan perhatian kita. Kita melihatnya, menginjaknya,menggunakannya dan memperhatikannya. Kita bergantung dari tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang baik dan subur tergantung dari cara kita menggunakannya.
Tanah merupakan salah satu komponen abiotik pada permukaan bumi yang sangat penting bagi makhluk hidup.  Tanah menjadi sangat penting karena tanah menyediakan unsur hara, seperti mineral, bahan organik, air dan udara bagi tumbuhan untuk proses fotosintesis. Suatu tanah tersusun atas partikel-partikel tanah itu sendiri. Perbandingan partikel-partikel tanah itu disebut dengan tekstur tanah.  Tekstur tanah lalu dibagi kembali menjadi 3, yaitu pasir, debu dan liat. Tekstur-tekstur tanah tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda begitu juga dengan tingkat kesuburannya. Dengan mengetahui telstur tanah, maka kita akan menyadari bahwa sebenarnya tanah memiliki keragaman yang sangat penting bagi kehidupan saat ini dan masa yang akan datang.
Ciri-ciri alam sering kurang dimengerti. Bagi kita tanah merupakan salah satu ciri tersebut yang ditemukan di mana saja dan kelihatannya selalu dekat dengan kita. Oleh karena hal itu maka kita tidak berusaha menjawab pertanyaan apa itu tanah,bagaimana struktur dan teksturnya serta apa saja komponen penyusunnya.

B.     Rumusan Masalah
           1.      Bagaimana pengertian dari tanah ?
           2.      Bagaimana tekstur dari tanah ?
           3.      Bagaimana batas-batas konsistensi tanah ?

C.     Tujuan
          1.      Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari tanah.
          2.      Agar mahasiswa mengetahui tekstur dari tanah.
          3.      Agar mahasiswa mengetahui batas-batas konsistensi dari tanah.

D.  Manfaat Penulisan
     1.
    Untuk memberikan gambaran tentang komponen-komponen penyusun tanah, dan batas-batas konsistensinya.
     2.    Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman tentang tanah.






















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tanah
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempattumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman danmenyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan,industri perkebunan, maupun kehutanan.

Fungsi Tanah

1.        Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2.        Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.        Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara.
4.        Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.





B.     Tekstur Tanah
      Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain.
      Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah. ada 12 kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah tersebut, misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y) 42% dan debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk kedalam golongan tanah bertekstur pasir.
      Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat.


Kelas Tekstur Tanah
Proporsi (%) fraksi tanah

Pasir
Debu
Liat

1.      Pasir (Sandy)
85
15
10

2.      Pasir Berlempung (Loam Sandy)
70-90
30
15

3.      Lempung Berpasir (Sandy Loam)
40-87,5
50
20

4.      Lempung (Loam)
22,5-52,5
30-50
10-30

5.      Lempung Liat Berpasir  (Sandy-Clay-Loam)
45-80
30
20-37,5

6.      Lempung Liat berdebu (Sandy-silt loam)
20
40-70
27,5-40

7.      Lempung Berliat (Clay Loam)
20-45
15-52,5
27,5-40

8.      Lempung Berdebu (Silty Loam)
47,5
50-87,5
27,5

9.      Debu (Silt)
20
80
12,5

10.    Liat Berpasir (Sandy-Clay)
45-62,5
20
37,5-57,5

11.    Liat Berdebu (Silty-Clay)
20
40-60
40-60

12.    Liat (Clay)
45
40
40




















Tabel : Proporsi Fraksi menurut Kelas Tekstur Tanah

Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:
      1.      Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir (Sandy).



      2.      Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir Berlempung (Loam Sandy).
      3.      Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir (Sandy Loam).


      4.      Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung (Loam).


     5.      Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berdebu (Silty Loam).



     6.      Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Debu (Silt).

     7.      Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk   gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berliat (Clay Loam)


     8.      Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam).

    9.      Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berdebu (Sandy-silt loam).






    10.  Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berpasir (Sandy-Clay).

    11.  Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berdebu (Silty-Clay).


    12.  Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat (Clay).







Tanah bertekstur halus didominhasi oleh tanah liat dengan tekstur yang lembut dan licin yang memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar yang biasanya berbentuk pasir. Sehingga tanah-tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas dalam proses penyerapan unsur-unsur hara yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar. Namun, pada tanah bertekstur lembut ini umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karena banyak mengandung unsure hara dan bahan organic yang dibutuhkan oleh tanaman serta mudah dalam menyerap unsur hara. 
Sedangkan pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat. Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang lebih besar daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak yang berfungsi dalam retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan udara dan air.
Semakin halus tekstur tanahnya maka kapasitas adsorpsi menahan unsur – unsur hara lebih besar, dan lebih banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan tanaman, kapasitas memegang air juga lebih besar sebab memiliki permukaan yang lebih luas. Sedangkan tanah bertekstur kasar memiliki laju infiltrasi yang cepat dan lebih porus. Sehingga unsure hara akan ikut hanyut dan yang tertahan didalam tanah semakin sedikit.
Perbedaan Tekstur Tanah                                            
     1.      Kemampuan Fisik 
a.       Pasir = Tidak dapat membentuk bola gulungan, rasa kasar, tidak melekat, referansi air rendah, drainase cepat jika pasir basah dominan, tergenang jika debu dominan.
b.      Debu = Membentuk bola yang teguh dapat sedikit digulung dengan permukaan yang mengkilat. rasa licin sekali, agak melekat
c.       Liat = Dapat membentuk bola yang baik, rasa berat, melekat sekali

     2.      Kemampuan Kimia
a.       Pasir = Mineral yang paling umum kuarsa (S,O2), Sedikit pengaruhnya terhadap sifat kimia.
b.      Debu = Mineral kuarsa (S,O2), Ferlspar dan mika dapat melepaskan Ca, Mg dan K akibat pelapukan.
c.       Liat = Mineral sekunder hasil pelapukan kimia mineral primer atau sintesis dan beberapa hasil pelapukan mineral primer

     3.      Kemampuan Biologi
a.       Pasir = Ditentutak oleh komposisi bahan induk dan tingkat pelapukan
b.      Debu = Ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan tingkat pelapukan (mineral primer)
c.       Liat = Karena ukurannya kecil antara <0,002 mm maka liat ini ditentukan dari hasil pelapukan batu yang berasal dari materi debu dengan perbandingan yang kecil.

Faktor yang Mempengaruhi tekstur dan yang Dipengaruhi Tekstur.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :
     1.      Klim
     2.      Bahan induk
     3.      Topografi
     4.      Waktu
     5.      Organisme
Faktor – faktor yang dipengaruhi tekstur tanah yaitu :
     1.      Kemampuan tanah memegang dan menyimpan air
     2.      Aerasi, serta permeabilitas 
     3.      Kapasitas tukar kation
     4.      Kesuburan tanah. 
     5.      Infiltrasi 
     6.      Laju pergerakan air (perkolasi)

C.  Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan fisik tanah dengan kandungan air yang berbeda-beda seperti yang diperlihatkan oleh reaksi tanah atas tekanan-tekanan mekanik. Konsistensi tanah dipandang sebagai kombinasi sifat yang dipengaruhi oleh kekuatan mengikat antara butir-butir tanah. Secara umum istilah yang dipakai untuk menggambarkan konsistensi tanah adalah pada tanah basah yang berciri khas dari tidak lekat, agak lekat, lekat, sangat lekat, tidak liat, agak liat, liat, dan sangat liat. Pada tanah lembap yang bersifat lepas-lepas, sangat repuh, repuh, teguh, sangat teguh, dan luar biasa teguh. Pada tanah kering bersifat lepas-lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras, dan luar biasa keras. (Harry O. Buckman, 1982 ; 80)
Konsistensi berperan penting dalam menentukan daya guna tanah secara praktis. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan sifat tanah sangatlah penting yaitu erat kaitannya dengan pengolahan tanah. Hal ini akan dijelaskan pada pembatasan sifat olah yang ditujukan pada keadaan sifat fisik tanah dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman, jadi harus diperhatikan pula semua keadaan fisik tanah yang mempengaruhi perkembangan tanaman. (Harry O .Buckman, 1982 ; 81)
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi konsistensi tanah adalah disebabkan kondisi kelengasan tanah seperti kering, lembab, basah dan tekstur tanah terutama berfraksi lempung. Konsistensi tanah penting untuk menentukan cara pengolahan tanah yang baik, juga penting bagi penetrasi akar tanaman di lapisan bawah dan kemampuan tanah menyimpan lengas. (Rachman Sutanto, 2005 ; 96)
 Konsistensi ditetapkan secara langsung di laboratorium berdasarkan angka Atterberg. Angka Atterberg adalah presentase berat lengas tanah yang diukur pada saat tanah mengalami perubahan konsistensi. Batas konsistensi tanah dapat digolongkan mulai dari kondisi kering hingga kondisi basah. Batas cair (BC) ketika kandungan lengas tanah  dapat mengalir bebas tanpa tekanan. Penentuan di lakukan dengan cara mengetuk-ngetukkan tanah basah dalam cawan Cassagrande. Batas lekat (BL) ketika kandungan lengas pada saat masih kering yang dibasahi secara perlahan dan mulai melekat pada logam. Batas gulung (BG) ketika kandungan lengas pada saat keliatan mulai terasa dan tanah dapat dibentuk sesuai yang dikehendaki dan tanah tersebut mulai berada kondisi semi-padat. Batas berubah warna (BBW) ketika kandungan lengas tanah pada saat pasta mulai kering karena masih ada air kapiler, tetapi udara mulai masuk ke dalam pori yang ditandai oleh perubahan warna secara tegas menjadi berwarna lebih muda dan tanah tersebut memasuki kondisi padat. (Rachman Sutanto, 2005 ; 99) 

Konsistensi Tanah

Menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain.
Tanah dengan konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah.
Konsistensi tanah dapat diukur pada keadaan lembab, basah atau kering.
Dalam keadaan lembab, konsistensi dibedakan ke dalam gembur sampai teguh
Dalam keadaan kering, konsistensi dibedakan ke dalam lunak sampai keras
Dalam keadaan basah, dibedakan:
(1) plastisitasnya, yaitu dari plastis sampai tidak plastis
(2) kelekatannya, yaitu dari tidak lekat sampai lekat
Angka ATTERBERG
  1. Merupakan angka-angka kadar air tanah pada beberapa macam keadaan.
  2. Angka Atterberg berguna dalam penentujan tidak pengolahan tanah, karena pengolahan tanah sulit dilakukan kalau tanah terlalu kering atau terlalu basah.
  3. Sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan angka Atterberg adalah:
  1. Batas mengalir (batas cair = liquid limit)
  2. Batas melekat
  3. Batas gulung (menggolek)
  4. Batas berubah warna (batas ganti warna)
  5. Indeks plastisitas
  6. Jangka olah





BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ,Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan organik. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi. Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari butiran tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti : Bahan organik, Oksida besi dan lain-lain. Konsistensi tanah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan fisik tanah dengan kandungan air yang berbeda-beda seperti yang diperlihatkan oleh reaksi tanah atas tekanan-tekanan mekanik.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca atau  makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun. Sehingga makalah dapat tersusun dengan baik dan sempurna. Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami fisiologi tumbuhan lebih dalam lagi terutama mengenai tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Hadi Utomo, W. 1982. Dasar-Dasr Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya: Malang
Aisyah, Ayu. 2012. Tekstur Tanah. www.lilinkecil1610.blogspot.com
Anonim.2012.Air Tanah.www.wikipedia.com.23 September 2012
Dr. Ir. Madjid ,Abdul, MS. 2009. Sifat Fisika Tanah. www.dasar2ilmutanah.         blogspot.com. 9 September 2012



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan.
MOHON KRITIK DAN SARANNYA !

Makalah Aspalt Pavert

Kelompok                             : I Mata Kuliah                         : Pemindahan Tanah Mekanis Dosen Pembimbing           ...