MAKALAH
TEKSTUR TANAH DAN BATAS-BATAS KONSISTENSI
OLEH
NAMA : RAHMAT HIDAYAT
STAMBUK : 105
812 438 15
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK
SIPIL
PROGRAM STUDI
STRATA 1 SIPIL PENGAIRAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015/2016
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1
A.
Latar Belakang ......................................................... . 1
B.
Rumusan Masalah ..................................................... 1
C.
Tujuan
Penulisan ...................................................... 2
D.
Manfaat
penulisan ..................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................... 3
A.
Pengertian Tanah
....................................................... 3
B.
Tekstur Tanah ............................................................ 4
C.
Konsistensi
Tanah .................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................ 14
A.
Kesimpulan .............................................................. 14
B.
Saran ........................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 15
LAMPIRAN............................................................................ 15
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr,Wb .
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayahnya
sehingga, Alhamdulillah makalah ini dapat penulis selesaikan dengan judul
materi “ Tekstur Tanah Dan Batas-Batas
Konsistensi “. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada nabi
Muhammad SAW, yang telah berhasil memperjuangkan agama islam yang mulia ini
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulis
juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen Ir. Mahmuddin, St,. Mt. selaku dosen
mata kuliah Mekanika Tanah Dasar yang telah memberikan dan mentrasferkan ilmunya
kepada penulis dan teman-teman. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena adanya keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Namun, demikian
kami berharap semoga isi tugas ini dapat benar-benar bermanfaat bagi penulis
khususnya, serta para pembaca umumnya. Selain itu juga kami berharap adanya
kritik dan saran dari para pembaca demi terwujudnya kesempurnaan tugas ini.
Wassalamualaikum Wr, Wb .
Makassar,
Juli 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari tanah tidak terlepas dari pandangan, sentuhan dan
perhatian kita. Kita melihatnya, menginjaknya,menggunakannya dan
memperhatikannya. Kita bergantung dari tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang
baik dan subur tergantung dari cara kita menggunakannya.
Tanah
merupakan salah satu komponen abiotik pada permukaan bumi yang sangat penting
bagi makhluk hidup. Tanah menjadi sangat penting karena tanah menyediakan
unsur hara, seperti mineral, bahan organik, air dan udara bagi tumbuhan untuk
proses fotosintesis. Suatu tanah tersusun atas partikel-partikel tanah itu sendiri.
Perbandingan partikel-partikel tanah itu disebut dengan tekstur tanah.
Tekstur tanah lalu dibagi kembali menjadi 3, yaitu pasir, debu dan liat.
Tekstur-tekstur tanah tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda begitu juga
dengan tingkat kesuburannya. Dengan mengetahui telstur tanah, maka kita akan
menyadari bahwa sebenarnya tanah memiliki keragaman yang sangat penting bagi
kehidupan saat ini dan masa yang akan datang.
Ciri-ciri
alam sering kurang dimengerti. Bagi kita tanah merupakan salah satu ciri tersebut
yang ditemukan di mana saja dan kelihatannya selalu dekat dengan kita. Oleh
karena hal itu maka kita tidak berusaha menjawab pertanyaan apa itu
tanah,bagaimana struktur dan teksturnya serta apa saja komponen penyusunnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari tanah ?
2. Bagaimana tekstur dari tanah ?
3. Bagaimana batas-batas konsistensi tanah ?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari tanah.
2. Agar mahasiswa mengetahui tekstur dari tanah.
3. Agar mahasiswa mengetahui batas-batas konsistensi
dari tanah.
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk memberikan gambaran tentang komponen-komponen penyusun tanah, dan batas-batas konsistensinya.
1. Untuk memberikan gambaran tentang komponen-komponen penyusun tanah, dan batas-batas konsistensinya.
2.
Sebagai bahan masukan untuk
memperluas dan memperdalam pemahaman tentang tanah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanah
Tanah
adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempattumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya
tanaman danmenyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi
sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan
anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg,
S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi
sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif
dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh,
proteksi) bagi tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang
produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman
pangan, tanaman obat-obatan,industri perkebunan, maupun kehutanan.
Fungsi Tanah
1.
Tempat
tumbuh dan berkembangnya perakaran
2.
Penyedia
kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3. Penyedia
kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan
asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat
meningkatkan kesediaan hara.
4. Sebagai
habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau
tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut,
maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.
B.
Tekstur
Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang
terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi
tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05
mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm
(penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh
terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas
tanah, porositas dan lain-lain.
Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur
tanah. ada 12 kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga
fraksi tanah tersebut, misalkan
hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y) 42% dan
debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk
kedalam golongan tanah bertekstur pasir.
Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah.
Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat.
Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur
dibedakan berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat.
Kelas Tekstur Tanah
|
Proporsi (%) fraksi tanah
|
||||||||
Pasir
|
Debu
|
Liat
|
|||||||
1. Pasir (Sandy)
|
85
|
15
|
10
|
||||||
2. Pasir
Berlempung (Loam Sandy)
|
70-90
|
30
|
15
|
||||||
3. Lempung
Berpasir (Sandy Loam)
|
40-87,5
|
50
|
20
|
||||||
4. Lempung (Loam)
|
22,5-52,5
|
30-50
|
10-30
|
||||||
5. Lempung
Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam)
|
45-80
|
30
|
20-37,5
|
||||||
6. Lempung
Liat berdebu (Sandy-silt loam)
|
20
|
40-70
|
27,5-40
|
||||||
7. Lempung
Berliat (Clay Loam)
|
20-45
|
15-52,5
|
27,5-40
|
||||||
8. Lempung
Berdebu (Silty Loam)
|
47,5
|
50-87,5
|
27,5
|
||||||
9. Debu (Silt)
|
20
|
80
|
12,5
|
||||||
10. Liat Berpasir (Sandy-Clay)
|
45-62,5
|
20
|
37,5-57,5
|
||||||
11. Liat Berdebu (Silty-Clay)
|
20
|
40-60
|
40-60
|
||||||
12. Liat (Clay)
|
45
|
40
|
40
|
||||||
Tabel : Proporsi
Fraksi menurut Kelas Tekstur Tanah
Tekstur
tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah
basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus
kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan
cara sebagai berikut:
1. Apabila
rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola
dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir (Sandy).
2. Apabila
rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi
mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir
Berlempung (Loam Sandy).
3. Apabila
rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur,
maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir (Sandy Loam).
4. Apabila
tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk agak teguh,
dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah
tersebut tergolong bertekstur Lempung (Loam).
5.
Apabila
terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan
permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung
Berdebu (Silty Loam).
6. Apabila terasa licin sekali, agak
melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan
mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Debu (Silt).
7. Apabila terasa agak licin, agak
melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan
yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung
Berliat (Clay Loam)
8.
Apabila
terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk
bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam).
9.
Apabila
terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta
dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung Liat Berdebu (Sandy-silt
loam).
10. Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat
dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Liat Berpasir (Sandy-Clay).
11. Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk
bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Liat Berdebu (Silty-Clay).
12. Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan
baik, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat (Clay).
Tanah
bertekstur halus didominhasi oleh tanah liat dengan tekstur yang lembut dan
licin yang memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah
bertekstur kasar yang biasanya berbentuk pasir. Sehingga tanah-tanah yang
bertekstur halus memiliki kapasitas dalam proses penyerapan unsur-unsur hara
yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar. Namun, pada
tanah bertekstur lembut ini umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah
bertekstur kasar. Karena banyak mengandung unsure hara dan bahan organic yang
dibutuhkan oleh tanaman serta mudah dalam menyerap unsur hara.
Sedangkan
pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat.
Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang
lebih besar daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak
yang berfungsi dalam retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar
memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan udara
dan air.
Semakin
halus tekstur tanahnya maka kapasitas adsorpsi menahan unsur – unsur hara lebih
besar, dan lebih banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan
tanaman, kapasitas memegang air juga lebih besar sebab memiliki permukaan yang
lebih luas. Sedangkan tanah bertekstur kasar memiliki laju infiltrasi yang
cepat dan lebih porus. Sehingga unsure hara akan ikut hanyut dan yang tertahan
didalam tanah semakin sedikit.
Perbedaan
Tekstur Tanah
1.
Kemampuan
Fisik
a.
Pasir =
Tidak dapat membentuk bola gulungan, rasa kasar, tidak melekat, referansi air
rendah, drainase cepat jika pasir basah dominan, tergenang jika debu dominan.
b.
Debu =
Membentuk bola yang teguh dapat sedikit digulung dengan permukaan yang
mengkilat. rasa licin sekali, agak melekat
c.
Liat =
Dapat membentuk bola yang baik, rasa berat, melekat sekali
2.
Kemampuan
Kimia
a.
Pasir =
Mineral yang paling umum kuarsa (S,O2), Sedikit pengaruhnya terhadap sifat
kimia.
b.
Debu =
Mineral kuarsa (S,O2), Ferlspar dan mika dapat melepaskan Ca, Mg dan K akibat
pelapukan.
c.
Liat =
Mineral sekunder hasil pelapukan kimia mineral primer atau sintesis dan
beberapa hasil pelapukan mineral primer
3.
Kemampuan
Biologi
a.
Pasir =
Ditentutak oleh komposisi bahan induk dan tingkat pelapukan
b.
Debu =
Ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan tingkat pelapukan (mineral
primer)
c.
Liat =
Karena ukurannya kecil antara <0,002 mm maka liat ini ditentukan dari hasil
pelapukan batu yang berasal dari materi debu dengan perbandingan yang kecil.
Faktor yang Mempengaruhi tekstur
dan yang Dipengaruhi Tekstur.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :
Faktor – Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :
1.
Klim
2.
Bahan
induk
3.
Topografi
4.
Waktu
5.
Organisme
Faktor – faktor yang dipengaruhi
tekstur tanah yaitu :
1.
Kemampuan
tanah memegang dan menyimpan air
2.
Aerasi,
serta permeabilitas
3.
Kapasitas
tukar kation
4.
Kesuburan
tanah.
5.
Infiltrasi
6.
Laju pergerakan air (perkolasi)
C. Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah adalah
istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan fisik tanah dengan kandungan
air yang berbeda-beda seperti yang diperlihatkan oleh reaksi tanah atas
tekanan-tekanan mekanik. Konsistensi tanah dipandang sebagai kombinasi
sifat yang dipengaruhi oleh kekuatan mengikat antara butir-butir tanah. Secara
umum istilah yang dipakai untuk menggambarkan konsistensi tanah adalah
pada tanah basah yang berciri khas dari tidak lekat, agak lekat, lekat, sangat
lekat, tidak liat, agak liat, liat, dan sangat liat. Pada tanah lembap yang
bersifat lepas-lepas, sangat repuh, repuh, teguh, sangat teguh, dan luar biasa
teguh. Pada tanah kering bersifat lepas-lepas, lunak, agak keras, keras, sangat
keras, dan luar biasa keras. (Harry O.
Buckman, 1982 ; 80)
Konsistensi berperan penting dalam menentukan daya guna tanah secara
praktis. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan sifat tanah sangatlah
penting yaitu erat kaitannya dengan pengolahan tanah. Hal ini akan dijelaskan
pada pembatasan sifat olah yang ditujukan pada keadaan sifat fisik tanah dalam
hubungannya dengan pertumbuhan tanaman, jadi harus diperhatikan pula semua
keadaan fisik tanah yang mempengaruhi perkembangan tanaman. (Harry O .Buckman, 1982 ; 81)
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi konsistensi tanah adalah
disebabkan kondisi kelengasan tanah seperti kering, lembab, basah dan tekstur
tanah terutama berfraksi lempung. Konsistensi tanah penting untuk
menentukan cara pengolahan tanah yang baik, juga penting bagi penetrasi akar
tanaman di lapisan bawah dan kemampuan tanah menyimpan lengas. (Rachman Sutanto, 2005 ; 96)
Konsistensi ditetapkan secara langsung di laboratorium berdasarkan
angka Atterberg. Angka Atterberg adalah presentase berat lengas tanah yang
diukur pada saat tanah mengalami perubahan konsistensi. Batas konsistensi
tanah dapat digolongkan mulai dari kondisi kering hingga kondisi basah.
Batas cair (BC) ketika kandungan lengas tanah dapat mengalir bebas tanpa
tekanan. Penentuan di lakukan dengan cara mengetuk-ngetukkan tanah basah dalam
cawan Cassagrande. Batas lekat (BL) ketika kandungan lengas pada saat masih
kering yang dibasahi secara perlahan dan mulai melekat pada logam. Batas gulung
(BG) ketika kandungan lengas pada saat keliatan mulai terasa dan tanah dapat
dibentuk sesuai yang dikehendaki dan tanah tersebut mulai berada kondisi
semi-padat. Batas berubah warna (BBW) ketika kandungan lengas tanah pada saat
pasta mulai kering karena masih ada air kapiler, tetapi udara mulai masuk ke
dalam pori yang ditandai oleh perubahan warna secara tegas menjadi berwarna
lebih muda dan tanah tersebut memasuki kondisi padat. (Rachman Sutanto, 2005 ; 99)
Konsistensi Tanah
Menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi
butir-butir tanah dengan benda lain.
Tanah dengan konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat
pada alat pengolah tanah.
Konsistensi tanah dapat diukur pada keadaan lembab, basah atau kering.
Dalam keadaan lembab, konsistensi dibedakan ke dalam gembur sampai teguh
Dalam keadaan kering, konsistensi dibedakan ke dalam lunak sampai keras
Dalam keadaan basah, dibedakan:
(1) plastisitasnya, yaitu dari plastis sampai tidak plastis
(2) kelekatannya, yaitu dari tidak lekat sampai lekat
Angka ATTERBERG
- Merupakan angka-angka kadar air tanah pada beberapa macam keadaan.
- Angka Atterberg berguna dalam penentujan tidak pengolahan tanah, karena pengolahan tanah sulit dilakukan kalau tanah terlalu kering atau terlalu basah.
- Sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan angka Atterberg adalah:
- Batas mengalir (batas cair = liquid limit)
- Batas melekat
- Batas gulung (menggolek)
- Batas berubah warna (batas ganti warna)
- Indeks plastisitas
- Jangka olah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ,Tanah adalah suatu benda berbentuk
tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang terdapat di
permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan
organik. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara
fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang
tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi. Tekstur
tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang
terkandung pada tanah Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil
dari dari butiran tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu
dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti : Bahan organik, Oksida
besi dan lain-lain. Konsistensi tanah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan fisik tanah
dengan kandungan air yang berbeda-beda seperti yang diperlihatkan oleh reaksi
tanah atas tekanan-tekanan mekanik.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan,
baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi
isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kepada para pembaca atau makalah ini
agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun. Sehingga
makalah dapat tersusun dengan baik dan sempurna. Makalah
ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami fisiologi tumbuhan lebih
dalam lagi terutama mengenai tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi Utomo, W. 1982. Dasar-Dasr Fisika Tanah. Jurusan
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya: Malang
Aisyah, Ayu. 2012. Tekstur Tanah. www.lilinkecil1610.blogspot.com
Anonim.2012.Air Tanah.www.wikipedia.com.23 September 2012
Dr. Ir. Madjid ,Abdul, MS. 2009. Sifat Fisika Tanah.
www.dasar2ilmutanah. blogspot.com. 9
September 2012
Hairil. 2012. Tekstur tanah. http://taeki29.blogspot.com/2010/03/struktur-
tanah.html
MAKALAH
TEKSTUR TANAH DAN BATAS-BATAS KONSISTENSI
OLEH
NAMA : RAHMAT HIDAYAT
STAMBUK : 105
812 438 15
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK
SIPIL
PROGRAM STUDI
STRATA 1 SIPIL PENGAIRAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015/2016
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1
A.
Latar Belakang ......................................................... . 1
B.
Rumusan Masalah ..................................................... 1
C.
Tujuan
Penulisan ...................................................... 2
D.
Manfaat
penulisan ..................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................... 3
A.
Pengertian Tanah
....................................................... 3
B.
Tekstur Tanah ............................................................ 4
C.
Konsistensi
Tanah .................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................ 14
A.
Kesimpulan .............................................................. 14
B.
Saran ........................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 15
LAMPIRAN............................................................................ 15
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr,Wb .
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayahnya
sehingga, Alhamdulillah makalah ini dapat penulis selesaikan dengan judul
materi “ Tekstur Tanah Dan Batas-Batas
Konsistensi “. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada nabi
Muhammad SAW, yang telah berhasil memperjuangkan agama islam yang mulia ini
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulis
juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen Ir. Mahmuddin, St,. Mt. selaku dosen
mata kuliah Mekanika Tanah Dasar yang telah memberikan dan mentrasferkan ilmunya
kepada penulis dan teman-teman. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena adanya keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Namun, demikian
kami berharap semoga isi tugas ini dapat benar-benar bermanfaat bagi penulis
khususnya, serta para pembaca umumnya. Selain itu juga kami berharap adanya
kritik dan saran dari para pembaca demi terwujudnya kesempurnaan tugas ini.
Wassalamualaikum Wr, Wb .
Makassar,
Juli 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari tanah tidak terlepas dari pandangan, sentuhan dan
perhatian kita. Kita melihatnya, menginjaknya,menggunakannya dan
memperhatikannya. Kita bergantung dari tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang
baik dan subur tergantung dari cara kita menggunakannya.
Tanah
merupakan salah satu komponen abiotik pada permukaan bumi yang sangat penting
bagi makhluk hidup. Tanah menjadi sangat penting karena tanah menyediakan
unsur hara, seperti mineral, bahan organik, air dan udara bagi tumbuhan untuk
proses fotosintesis. Suatu tanah tersusun atas partikel-partikel tanah itu sendiri.
Perbandingan partikel-partikel tanah itu disebut dengan tekstur tanah.
Tekstur tanah lalu dibagi kembali menjadi 3, yaitu pasir, debu dan liat.
Tekstur-tekstur tanah tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda begitu juga
dengan tingkat kesuburannya. Dengan mengetahui telstur tanah, maka kita akan
menyadari bahwa sebenarnya tanah memiliki keragaman yang sangat penting bagi
kehidupan saat ini dan masa yang akan datang.
Ciri-ciri
alam sering kurang dimengerti. Bagi kita tanah merupakan salah satu ciri tersebut
yang ditemukan di mana saja dan kelihatannya selalu dekat dengan kita. Oleh
karena hal itu maka kita tidak berusaha menjawab pertanyaan apa itu
tanah,bagaimana struktur dan teksturnya serta apa saja komponen penyusunnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari tanah ?
2. Bagaimana tekstur dari tanah ?
3. Bagaimana batas-batas konsistensi tanah ?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari tanah.
2. Agar mahasiswa mengetahui tekstur dari tanah.
3. Agar mahasiswa mengetahui batas-batas konsistensi
dari tanah.
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk memberikan gambaran tentang komponen-komponen penyusun tanah, dan batas-batas konsistensinya.
1. Untuk memberikan gambaran tentang komponen-komponen penyusun tanah, dan batas-batas konsistensinya.
2.
Sebagai bahan masukan untuk
memperluas dan memperdalam pemahaman tentang tanah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanah
Tanah
adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempattumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya
tanaman danmenyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi
sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan
anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg,
S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi
sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif
dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh,
proteksi) bagi tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang
produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman
pangan, tanaman obat-obatan,industri perkebunan, maupun kehutanan.
Fungsi Tanah
1.
Tempat
tumbuh dan berkembangnya perakaran
2.
Penyedia
kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3. Penyedia
kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan
asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat
meningkatkan kesediaan hara.
4. Sebagai
habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau
tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut,
maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.
B.
Tekstur
Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang
terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi
tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05
mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm
(penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh
terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas
tanah, porositas dan lain-lain.
Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur
tanah. ada 12 kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga
fraksi tanah tersebut, misalkan
hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y) 42% dan
debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk
kedalam golongan tanah bertekstur pasir.
Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah.
Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat.
Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur
dibedakan berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat.
Kelas Tekstur Tanah
|
Proporsi (%) fraksi tanah
|
||||||||
Pasir
|
Debu
|
Liat
|
|||||||
1. Pasir (Sandy)
|
85
|
15
|
10
|
||||||
2. Pasir
Berlempung (Loam Sandy)
|
70-90
|
30
|
15
|
||||||
3. Lempung
Berpasir (Sandy Loam)
|
40-87,5
|
50
|
20
|
||||||
4. Lempung (Loam)
|
22,5-52,5
|
30-50
|
10-30
|
||||||
5. Lempung
Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam)
|
45-80
|
30
|
20-37,5
|
||||||
6. Lempung
Liat berdebu (Sandy-silt loam)
|
20
|
40-70
|
27,5-40
|
||||||
7. Lempung
Berliat (Clay Loam)
|
20-45
|
15-52,5
|
27,5-40
|
||||||
8. Lempung
Berdebu (Silty Loam)
|
47,5
|
50-87,5
|
27,5
|
||||||
9. Debu (Silt)
|
20
|
80
|
12,5
|
||||||
10. Liat Berpasir (Sandy-Clay)
|
45-62,5
|
20
|
37,5-57,5
|
||||||
11. Liat Berdebu (Silty-Clay)
|
20
|
40-60
|
40-60
|
||||||
12. Liat (Clay)
|
45
|
40
|
40
|
||||||
Tabel : Proporsi
Fraksi menurut Kelas Tekstur Tanah
Tekstur
tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah
basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus
kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan
cara sebagai berikut:
1. Apabila
rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola
dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir (Sandy).
2. Apabila
rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi
mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir
Berlempung (Loam Sandy).
3. Apabila
rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur,
maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir (Sandy Loam).
4. Apabila
tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk agak teguh,
dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah
tersebut tergolong bertekstur Lempung (Loam).
5.
Apabila
terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan
permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung
Berdebu (Silty Loam).
6. Apabila terasa licin sekali, agak
melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan
mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Debu (Silt).
7. Apabila terasa agak licin, agak
melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan
yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung
Berliat (Clay Loam)
8.
Apabila
terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk
bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam).
9.
Apabila
terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta
dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung Liat Berdebu (Sandy-silt
loam).
10. Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat
dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Liat Berpasir (Sandy-Clay).
11. Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk
bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Liat Berdebu (Silty-Clay).
12. Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan
baik, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat (Clay).
Tanah
bertekstur halus didominhasi oleh tanah liat dengan tekstur yang lembut dan
licin yang memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah
bertekstur kasar yang biasanya berbentuk pasir. Sehingga tanah-tanah yang
bertekstur halus memiliki kapasitas dalam proses penyerapan unsur-unsur hara
yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar. Namun, pada
tanah bertekstur lembut ini umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah
bertekstur kasar. Karena banyak mengandung unsure hara dan bahan organic yang
dibutuhkan oleh tanaman serta mudah dalam menyerap unsur hara.
Sedangkan
pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat.
Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang
lebih besar daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak
yang berfungsi dalam retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar
memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan udara
dan air.
Semakin
halus tekstur tanahnya maka kapasitas adsorpsi menahan unsur – unsur hara lebih
besar, dan lebih banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan
tanaman, kapasitas memegang air juga lebih besar sebab memiliki permukaan yang
lebih luas. Sedangkan tanah bertekstur kasar memiliki laju infiltrasi yang
cepat dan lebih porus. Sehingga unsure hara akan ikut hanyut dan yang tertahan
didalam tanah semakin sedikit.
Perbedaan
Tekstur Tanah
1.
Kemampuan
Fisik
a.
Pasir =
Tidak dapat membentuk bola gulungan, rasa kasar, tidak melekat, referansi air
rendah, drainase cepat jika pasir basah dominan, tergenang jika debu dominan.
b.
Debu =
Membentuk bola yang teguh dapat sedikit digulung dengan permukaan yang
mengkilat. rasa licin sekali, agak melekat
c.
Liat =
Dapat membentuk bola yang baik, rasa berat, melekat sekali
2.
Kemampuan
Kimia
a.
Pasir =
Mineral yang paling umum kuarsa (S,O2), Sedikit pengaruhnya terhadap sifat
kimia.
b.
Debu =
Mineral kuarsa (S,O2), Ferlspar dan mika dapat melepaskan Ca, Mg dan K akibat
pelapukan.
c.
Liat =
Mineral sekunder hasil pelapukan kimia mineral primer atau sintesis dan
beberapa hasil pelapukan mineral primer
3.
Kemampuan
Biologi
a.
Pasir =
Ditentutak oleh komposisi bahan induk dan tingkat pelapukan
b.
Debu =
Ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan tingkat pelapukan (mineral
primer)
c.
Liat =
Karena ukurannya kecil antara <0,002 mm maka liat ini ditentukan dari hasil
pelapukan batu yang berasal dari materi debu dengan perbandingan yang kecil.
Faktor yang Mempengaruhi tekstur
dan yang Dipengaruhi Tekstur.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :
Faktor – Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :
1.
Klim
2.
Bahan
induk
3.
Topografi
4.
Waktu
5.
Organisme
Faktor – faktor yang dipengaruhi
tekstur tanah yaitu :
1.
Kemampuan
tanah memegang dan menyimpan air
2.
Aerasi,
serta permeabilitas
3.
Kapasitas
tukar kation
4.
Kesuburan
tanah.
5.
Infiltrasi
6.
Laju pergerakan air (perkolasi)
C. Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah adalah
istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan fisik tanah dengan kandungan
air yang berbeda-beda seperti yang diperlihatkan oleh reaksi tanah atas
tekanan-tekanan mekanik. Konsistensi tanah dipandang sebagai kombinasi
sifat yang dipengaruhi oleh kekuatan mengikat antara butir-butir tanah. Secara
umum istilah yang dipakai untuk menggambarkan konsistensi tanah adalah
pada tanah basah yang berciri khas dari tidak lekat, agak lekat, lekat, sangat
lekat, tidak liat, agak liat, liat, dan sangat liat. Pada tanah lembap yang
bersifat lepas-lepas, sangat repuh, repuh, teguh, sangat teguh, dan luar biasa
teguh. Pada tanah kering bersifat lepas-lepas, lunak, agak keras, keras, sangat
keras, dan luar biasa keras. (Harry O.
Buckman, 1982 ; 80)
Konsistensi berperan penting dalam menentukan daya guna tanah secara
praktis. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan sifat tanah sangatlah
penting yaitu erat kaitannya dengan pengolahan tanah. Hal ini akan dijelaskan
pada pembatasan sifat olah yang ditujukan pada keadaan sifat fisik tanah dalam
hubungannya dengan pertumbuhan tanaman, jadi harus diperhatikan pula semua
keadaan fisik tanah yang mempengaruhi perkembangan tanaman. (Harry O .Buckman, 1982 ; 81)
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi konsistensi tanah adalah
disebabkan kondisi kelengasan tanah seperti kering, lembab, basah dan tekstur
tanah terutama berfraksi lempung. Konsistensi tanah penting untuk
menentukan cara pengolahan tanah yang baik, juga penting bagi penetrasi akar
tanaman di lapisan bawah dan kemampuan tanah menyimpan lengas. (Rachman Sutanto, 2005 ; 96)
Konsistensi ditetapkan secara langsung di laboratorium berdasarkan
angka Atterberg. Angka Atterberg adalah presentase berat lengas tanah yang
diukur pada saat tanah mengalami perubahan konsistensi. Batas konsistensi
tanah dapat digolongkan mulai dari kondisi kering hingga kondisi basah.
Batas cair (BC) ketika kandungan lengas tanah dapat mengalir bebas tanpa
tekanan. Penentuan di lakukan dengan cara mengetuk-ngetukkan tanah basah dalam
cawan Cassagrande. Batas lekat (BL) ketika kandungan lengas pada saat masih
kering yang dibasahi secara perlahan dan mulai melekat pada logam. Batas gulung
(BG) ketika kandungan lengas pada saat keliatan mulai terasa dan tanah dapat
dibentuk sesuai yang dikehendaki dan tanah tersebut mulai berada kondisi
semi-padat. Batas berubah warna (BBW) ketika kandungan lengas tanah pada saat
pasta mulai kering karena masih ada air kapiler, tetapi udara mulai masuk ke
dalam pori yang ditandai oleh perubahan warna secara tegas menjadi berwarna
lebih muda dan tanah tersebut memasuki kondisi padat. (Rachman Sutanto, 2005 ; 99)
Konsistensi Tanah
Menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi
butir-butir tanah dengan benda lain.
Tanah dengan konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat
pada alat pengolah tanah.
Konsistensi tanah dapat diukur pada keadaan lembab, basah atau kering.
Dalam keadaan lembab, konsistensi dibedakan ke dalam gembur sampai teguh
Dalam keadaan kering, konsistensi dibedakan ke dalam lunak sampai keras
Dalam keadaan basah, dibedakan:
(1) plastisitasnya, yaitu dari plastis sampai tidak plastis
(2) kelekatannya, yaitu dari tidak lekat sampai lekat
Angka ATTERBERG
- Merupakan angka-angka kadar air tanah pada beberapa macam keadaan.
- Angka Atterberg berguna dalam penentujan tidak pengolahan tanah, karena pengolahan tanah sulit dilakukan kalau tanah terlalu kering atau terlalu basah.
- Sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan angka Atterberg adalah:
- Batas mengalir (batas cair = liquid limit)
- Batas melekat
- Batas gulung (menggolek)
- Batas berubah warna (batas ganti warna)
- Indeks plastisitas
- Jangka olah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ,Tanah adalah suatu benda berbentuk
tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang terdapat di
permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan
organik. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara
fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang
tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi. Tekstur
tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang
terkandung pada tanah Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil
dari dari butiran tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu
dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti : Bahan organik, Oksida
besi dan lain-lain. Konsistensi tanah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan fisik tanah
dengan kandungan air yang berbeda-beda seperti yang diperlihatkan oleh reaksi
tanah atas tekanan-tekanan mekanik.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan,
baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi
isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kepada para pembaca atau makalah ini
agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun. Sehingga
makalah dapat tersusun dengan baik dan sempurna. Makalah
ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami fisiologi tumbuhan lebih
dalam lagi terutama mengenai tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi Utomo, W. 1982. Dasar-Dasr Fisika Tanah. Jurusan
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya: Malang
Aisyah, Ayu. 2012. Tekstur Tanah. www.lilinkecil1610.blogspot.com
Anonim.2012.Air Tanah.www.wikipedia.com.23 September 2012
Dr. Ir. Madjid ,Abdul, MS. 2009. Sifat Fisika Tanah.
www.dasar2ilmutanah. blogspot.com. 9
September 2012
Hairil. 2012. Tekstur tanah. http://taeki29.blogspot.com/2010/03/struktur-
tanah.html