Tugas Individu : III
Mat Kuliah : Bahasa Indonesia
Nama Dosen : Suhena S.Pd, M.Pd
Kelas : 1 C
PARAGRAF
OLEH
NAMA : RAHMAT HIDAYAT
NOMOR STAMBUK : (
10581 2438 15 )
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI STRATA 1 SIPIL PENGAIRAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr,Wb .
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan hidayahnya sehingga, Alhamdulillah makalah ini dapat
penulis selesaikan dengan judul materi “
Paragraf “. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada nabi
Muhammad SAW, yang telah berhasil memperjuangkan agama islam yang mulia ini
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada ibu dosen Suhena S.Pd, M.Pd.
selaku dosen mata kuliah bahasa indonesia yang telah memberikan dan
mentrasferkan ilmunya kepada penulis dan teman-teman. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini
masih jauh dari kesempurnaan, karena adanya keterbatasan ilmu pengetahuan yang
kami miliki. Namun, demikian kami berharap semoga isi tugas ini dapat
benar-benar bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca umumnya.
Selain itu juga kami berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca demi
terwujudnya kesempurnaan tugas ini.
Wassalamualaikum Wr, Wb .
Makassar, Desember
2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL .......................................................... i
KATA
PENGANTAR ........................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................... 1
A.
Latar Belakang ......................................................... 1
B.
Rumusan Masalah .................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan
..................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN ........................................................ 2
A.
Pengertian
Paragraf .................................................. 2
B.
Fungsi Paragraf......................................................... 2
C.
Unsur-Unsur
Paragraf .............................................. 3
D.
Syarat-Syarat
Pembentukan Paragraf ..................... 4
E.
Jenis-Jenis
Paragraf .................................................. 5
BAB III PENUTUP ................................................................ 9
A.
Kesimpulan .............................................................. 9
B.
Saran ........................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kita sebagai mahasiswa atau mahasiswi yang mempelajari Bahasa Indonesia diharuskan
menguasai materi-materi yang dipelajari. salah satu materi yang harus kita
kuasai adalah paragraph.
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan
gagasan. Syarat dalam paragraf yaitu kesatuan gagasan dan kepaduan antar
kalimat paragraf terdiri dari paragraf pembuka, paragraf isi , dan paragraf
penutup.
Paragraf pembuka yang baik akan menjadi tolak ukur pengembangan tulisan
berikutnya. Paragraf pembuka adalah paragraf yang mengawali dari mana seorang
penulis akan mengembangkan gagasannya.
Jenis-jenis paragraf terbagi atas 3 jenis : Paragraf deduktif, Paragraf
Induktif, dan Paragraf campuran (variatif). Tehnik pengembangan paragraf yaitu
:Kausalitas, analogi, perbandingan-pertentangan, deduktif-induktif,
klimaks-antiklimaks, sudut pandang, proses, dan generelasi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian paragraph ?
2.
Apakah fungsi paragraph ?
3.
Apakah unsur-unsur paragraph ?
4.
Apakah syarat-syarat pembentukan paragraph ?
5.
Apakah jenis-jenis paragraph ?
C.
Tujuan Penulisan
Maksud dan Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh ibu dosen Suhena S.Pd, M.Pd Serta untuk mempelajari lebih dalam
tentang paragraf. Mempelajari bahasan paragraf ini juga dapat membuat kita
mengerti bagaimana cara membuat karangan atau karya tulis yang baik dan benar.
nfBAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Paragraf
Paragraf adalah satuan bahasa yang
biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf merupakan
perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat
yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Paragraph juga
suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih luas dari pada kalimat.
Setiap paragraph hanya boleh mengandung satu pikiran utama atau gagasan utama.
Contoh : setiap warga Negara republik Indonesia dijamin kebebasannya memeluk dan
beribadah menurut agama dan kepercayaannya. Kebebasan memeluk dan beribadah
dikukuhkan dalam UUD 1945 Pasal 29. Oleh karena itu, situasi kerukunan dan
toleransi antar umat beragama hendaknya digalang. Umat yang satu tidak
dibenarkan mengganggu ataupun menyinggung perasaan umat lainnya, apalagi
memaksakan kehendaknya. Dengan sikap saling menghormati dan menghaargai akan
terbina pri kehidupan yang rukun sehingga tercipta situasi yang tertib, damai,
dan tidak perpecahan antar umat beragama.
Pargraf
ini terdiri atas lima kalimat. Semua kalimat itu membicarakan masalah kebebasan
memeluk dan beribadah. Oleh sebab itu, paragraph ini mempunyai pikiran utama “kebebasan memeluk dan beribadah”.
B.
Fungsi
Paragraf
1.
Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi
bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun
secara logis dalam suatu kesatuan.
2.
Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang
terdiri dari beberapa paragraf, mengganti paragraf berarti mengganti pikiran.
3.
Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis
dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
4.
Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam
satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
5.
Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan
yang terdiri dari beberapa variabel
C.
Unsur-Unsur paragraf
Sebuah
paragaraf terdiri atas unsur-unsur yang membentuknya. Berikut adalah
unsur-unsur dalam sebuah paragraf.
1.
Ide Pokok
Ide pokok adalah hal yang dibahas dalam suatu paragraf atau pikiran yang
menjiwai seluruh isi paragraf. Umumnya ide pokok tersurat dalam paragraf, tapi
tak jarang pula dalam bentuk tersirat. Biasanya ide pokok tersurat pada bagian
awal, akhir, atau awal dan akhir paragraf. Kuncinya adalah hal yang dibahas
atau dijelaskan dalam paragraf itu. Cara menemukan ide pokok dapat dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan "apakah yang diungkapkan dalam paragraf
ini?".
2.
Kalimat Utama
Kalimat utama ialah tempat dimana dituangkannya ide pokok suatu
paragraf. Berdasarkan letaknya, kalimat utama terletak di awal paragraf
(deduktif), akhir paragraf (induktif), atau di awal dan akhir paragraf
(deduktif-induktif). Selain itu ada juga paragraf yang tidak memuat kalimat
utama tapi hanya mempunyai ide pokok, yaitu paragraf yang ide pokoknya tersirat
dalam seluruh paragraf.
Cara menemukan kalimat utama cukup mudah dengan mengetahui ciri-cirinya
yaitu terletak di awaal pada umumnya pernyataan bersifat umum, pernyataan yang
masih perlu pengembangan, rincian, dan penjelasan lebih lanjut. Jika kalimat
utama berbentuk kalimat majemuk bertingkat, maka ide pokoknya terletak pada
induk kalimat.
3.
Kalimat Penjelas
Kalimat Penjelas adalah kalimat-kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
Kalimat ini harus memiliki kesatuan yang padu, yakni semua kalimat tersebut
membentuk sebuah paragraf menyatakan suatu ide pokok tertentu. Kalimat penjelas
juga harus koheren, yakni memiliki hubungan dengan kalimat lain sehingga
membina keutuhan paragraf.
D.
Syarat-Syarat
Pembentukan Paragraf
Paragraf
yang efektif harus memenuhi syarat, yaitu :
1.
Kesatuan atau Kohesi Paragraf
Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika hanya membicarakan
satu pokok pikiran atau satu masalah. Keterkaitan antar kalimat diikat oleh
satu topic pembicaraan yang sama, bukan topic masalah yang berlainan. Kesatuan
pikiran dalam paragraph berarti adanya hubungan tentang masalah menjadi pikran
utama.
2.
Kepaduan atau Koherensi Paragraf
Mengaitkan hubungan antarkalimat. Hubungan antarkalimat harus saling
berkaitan, tidak ada satu kalimat pun yang hubungannya tidak logis. Cara
mengaitkan hubungan antar kalimat dapat dilakukan dengan melihat hubungan antar
subjek atau antar predikat. Kepaduan dalam paragraph dapat dibangun dengan
cara-cara tertentu dalam penggunaan bahasa berupa repetisi, kata ganti, dan
kata transisi.
Ø Repetisi
adalah pengulangan kata kunci, yaitu kata yang dianggap penting dalam sebuah
paragraph.
Ø Kata
ganti adalah kata-kata mengacu pada manusia atau benda, untuk menghindari
kebosanan, kata-kata yang mengacu pada manusia atau benda itu diganti dengan kata ganti.
Ø Kata
transisi adalah kata atau frasa yang digunakan untuk menghubungkan kalimat yang
satu dengan kalimat yang lain untuk menjadikan kepaduan paragraph. Kata atau
frase transisi yang dapat dipakai dalam karangan ilmiah sekaligus sebagai
penanda hubungan dapat dirinci sebagai berikut :
v Hubungan
yang menandakan tambahan kepada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya,
misalnya: lebih-lebih lagi, tambahan, selanjutnya, di samping itu,
lalu, seperti halnya dll.
v Hubungan
yang menyatakan perbandingan, misalnya: lain halnya, seperti, meskipun
dll.
v Hubungan
yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya;
misalnya: tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya
dll.
v Hubungan
yang menyatakan akibat/hasil; misal: sebab itu, oleh sebab itu, karena
itu, jadi dll.
v Hubungan
yang menyatakan tujuan, misalnya: sementara itu, segera, kemudian dll.
v Hubungan
yang menyatakan singkatan, misal: ringkasnya, misalnya, yakni,
sesungguhnya dll.
v Hubungan
yang menyatakan tempat, misalnya: di sana, dekat, di seberang dll.
3.
Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik
dikatakan paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya
diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
4.
Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada
beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
5.
Pola Sususnan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang
benar, pernyataan yang satu disusun oleh pernyatan yang lain dengan wajar dan
bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk
memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya
bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah.
E.
Jenis-Jenis
Paragraf
1.
Jenis-jenis
paragraf berdasarkan tujuannya :
a.
Paragraf pembuka
Paragraf
pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
b.
Paragraf penghubung
Paragraf penghubung berisi inti
masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini
lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung
bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat
deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun
berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
c.
Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi
simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai
hal-hal yang dianggap penting.
2.
Jenis-jenis
paragraf berdasarkan teknik pemaparannya:
a.
Pragraf Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan
tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
b.
Paragraf Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran
suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
c.
Paragraf
Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu
hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar
hal tersebut.
d.
Paragraf Persuasi
Karangan ini bertujuan
mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
e.
Paragraf Narasi
Karangan ini berisi rangkaian
peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis
ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
f.
Pragraf Sebab Akibat
Kalimat topik paragraf
sebab-akibat merupakan sebab atau akibat peristiwa-peristiwa atau sifat objek
yang dipaparkan dalam kalimat pengembang. Jika kalimat topiknya berupa sebab
maka kalimat pengembangnya harus merupakan akibat dari sebab itu. Sebaliknya
jika kalimat topiknya berupa akibat, kalimat pengembangnya harus merupakan
sebab-sebab dari akibat itu.
3.
Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat
utamanya
a.
Paragraf deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum
yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
b.
Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau
penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
c.
Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang
terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
4.
Jenis-jenis
p aragraf berdasarkan isinya
a.
Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai
dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf
tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu,
hal, keadaan, situasi dalam cerita.
b.
Paragraf proses
Paragraf proses ditandai dengan
tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam
kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses,
meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
c.
Paragraf efektif
Paragraf efektif adalah paragraf
yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran
utama dan lebih dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang,
harus ada koherensi antar kalimat.
d.
Paragraf Perulangan
Pengembangan paragraf perulangan
dilakukan dengan cara mengulang kata atau kelompok kata. Pengembangan paragraph
perulangan juga bisa dilakukan dengan cara mengulang bagian-bagian kalimat yang
penting.
e.
Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah
pengembangan kalimat topik dalam sebuah paragraf dengan menggunakan
contoh-contoh. Contoh-contoh itu dipakai untuk memperjelas maksud dalam kalimat
topik.
f.
Paragraf Pertanyaan
Kalimat topik dalam paragraf
pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan kalimat-kalimat pengembangan dalam
paragraf jenis ini juga biasa merupakan jawaban-jawaban atas pertanyaan
tersebut.
g.
Paragraf Perbandingan
Pengembangan Paragraf
perbandingan dilakukan dengan cara membanding-bandingkan kalimat topik. Misalnya,
kalimat topik mengenai hal yang bersifat abstrak dibandingkan dengan hal yang
bersifat konkret dengan cara merinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang
konkret atau bagian bagian kecil.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Paragraf adalah satuan bahasa yang
biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf merupakan
perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau
kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.fungsi
paragraph adalah Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu
pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis
dalam suatu kesatuan, dan Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang
terdiri dari beberapa paragraf, mengganti paragraf berarti mengganti pikiran.
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan
gagasan. Namun dari pembahasan yang telah penulis buat dapat disimpulkan bahwa paragraf tidak hanya diikat oleh satu
kesatuan gagasan, tetapi dapat berupa dua gagasan atau lebih dengan memenuhi
syarat yaitu kesatuan dan kepaduan paragraf.
Unsur-unsur paragraph yaitu ide pokok, kallimat utama dan kalimat penjelas.
Dan
sebuah paragraph harus memenuhi sysrat-syarat agar menjadi paragraph yang
efektif yaitu kesatuan (kohesi), kepaduan (koherensi), kelengkapan, panjang
paragraph, dan pola susunan paragraph.
B.
Saran
Demikianlah makalah dari saya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua,
terlepas dari itu penulis juga sadar bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya kritik dan saran yang dapat membangun, sangat
penulis harapkan demi perbaikan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Finoza,
Lamuddin . 2000. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa.
Jakarta: Mawar Gempita.
Arifin,
E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta : Akademika Pressindo.
Syamsuri,
Andi Sukri. 2014. ”bahasa Indonesia mata
kuliah dasar umum”. Makassar:
Pustaka Lontara.