Cari Blog Ini

Senin, 07 Oktober 2019

Groin


KATA PENGANTAR
                                                

Segala puji dan rasa syukur atas kehadirat Allah S.W.T karena berkat rahmat dan izinya kami mampu menyelesaikan makalah ini dalam rangka tugas kuliah yang berjudul PEMBUATAN MAKALAH TENTANG PERMASALAHAN SUNGAI LARONA. Sholawat serta salam selalu kita curahkan kepada baginda Rasulullah SAW, serta keluarganya dan para pengikutnya. Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah tersebut yaitu untuk melengkapi tugas kuliah Pengelolahan Sumber Daya Air. Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan oleh banyak pihak serta moril maupun dalam proses penulisan. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya oleh banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaiannya. Maka dari itu kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan. Maka kami sangat mengharapkan apa yang kami kerjakan mampu memberi saran dan juga masukan yang bersifat membangun dan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita bersama

DAFTAR ISI


 SAMPUL ........................................................................................................
 KATA PENGANTAR ....................................................................................  i
 DAFTAR ISI .................................................................................................  ii
 BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................  iii
A.     Latar belakang ................................................................................. iii
B.     Rumusan Masalah .......................................................................... iv
C.     Tujuan ............................................................................................. iv
 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 1
A.     Sungai Larona ................................................................................. 5
B.     Pembangkit Listrik Di Sungai Larona .............................................. 5
C.     Permasalahan Banjir Di Sungai Larona .......................................... 7
D.     Permasalahan Pembuangan Limbah Di Sungai Larona ................ 8
BAB III KESIMPULAN ................................................................................ 14
A.  Kesimpulan ...................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN

A.        LatarBelakang

Sungai Larona adalah sungai di Kabupaten Luwu TimurSulawesi SelatanIndonesia, yang berhulu ke tiga danau, yaitu Danau MatanoDanau Mahalona dan Danau Towuti.
Di Sungai Larona terdapat tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang mensuplai kebutuhan listrik di area penambangan nikel PT Vale Indonesia dan daerah-daerah di sekitarnya. PLTA tersebut adalah PLTA Karebbe, PLTA Batu Besi dan PLTA Balambano.[1]
Danau Matano terbentuk dari patahan (strike-slip fault) akibat aktivitas tektonik yang terjadi pada masa Pleosen.[3] Umur danau diperkirakan berkisar antara 1-4 juta tahun yang lalu.[2] Berdasarkan analisa karakteristik endapan,
Danau Matano merupakan danau tertua di antara empat danau lainnya yang membentuk sistem danau Malili (Towuti, Mahalona, Masapi, Lontoa).[5] Dengan umur mencapai jutaan tahun, Danau Matano merupakan salah satu danau purba di dunia. Sampai saat ini para ilmuwan telah mengidentifikasi setidaknya 10 danau purba di dunia antara lain, Danau Matano, Danau Poso, Danau Biwa, Danau Baikal, Danau Kaspia, Danau TanganyikaDanau VictoriaDanau Malawi, Danau Ohrid dan Danau Titicaca.[6]
Danau Towuti merupakan danau salah satu danau purba di dunia dengan umur mencapai jutaan tahun, . Sampai saat ini para ilmuwan telah mengidentifikasi setidaknya 12 danau purba di dunia antara lain, Danau Towuti, Danau Matano,, Danau Poso,Danau TiticacaDanau BiwaDanau BaikalDanau KaspiaaDanau VictoriaDanau Ohrid dan Danau Malawi.
Danau Towuti terbentuk dari patahan (strike-slip fault) akibat aktivitas tektonik yang terjadi pada masa Pleosen. Umur danau diperkirakan berkisar antara 1-4 juta tahun yang lalu. Berdasarkan analisa karakteristik endapan, Danau Towuti merupakan danau tertua ke dua di antara empat danau lainnya yang membentuk sistem danau Malili (Towuti, Mahalona, Lontoa dan Masapi)

B.        RUMUSAN MASALAH
Potensi banjir di Kota Palopo inilah yang dibahas oleh tim peneliti dari pemerintah dan Universitas Hasanuddin untuk wilayahlayah sungai pompengan larona, di warkop sweetness Palopo.
“Kualitas air bagus. Tapi yang jadi masalah banjir saat musim hujan. Permasalahan lainnya banyak pemukiman,” kata Dr Rita Lopa, dosen Fakultas Tehnik Unhas Terutama, lanjutnya,di bantaran sungai. Kondisi pemukiman padat dan kumuh. Pembuangan limbah industry dan rumah tangga serta penyempitan badan sungai.

C.        TUJUAN
Mencari solusi dari pada permasalahan banjir yang terjadi disungai larona saat hujan turun dan pembuangan limbah industri yang tidak membuang ke sungai agar kelestarian dan kejernian dari pada sungai larona bisa tetap terjaga a juga menambahkan, untuk mencari solusi permasalahan banjir,perlu dukungan kementrian PUPR terhadap pelibatan masyarakat dalam pelestarian air. Itu dengan berbagai kegiatan. Selain masalah sungai di Kota Palopo, tim peneliti juga membahas masalag banjir yang terjadi di Luwu dan Luwu Utara.

BAB II
KAJIAN DAN PUSTAKA

A.        SUNGAI LARONA
            Sungai Larona adalah salah satu sungai besar di Sulawesi Selatan yang berhulu ke tiga danau, Matano, Mahalona dan Towuti.Jika dilihat dari jalan raya yang berada di sepanjang aliran sungai, sungai ini tampak berwarna hijau toska.Bangunan Sungai ini berair jernih karena lingkungan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) maupun hulu sungai masih terjaga dan penuh dengan hutan lebat.
Di sungai ini terdapat dua pembangkit listrik, PLTA, yang mensuplai kebutuhan listrik di area pertambangan nikel di Soroako dan daerah sekitarnya.
Danau Towuti adalah sebuah danau yang terletak di Sulawesi SelatanIndonesia. Secara administratif, danau ini terletak di Kecamatan TowutiKabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. danau ini memiliki memiliki lima pulau menawan di tengah danau yang luas yaitu Pulau Loeha, Pulau Bolong, dan Pulau Kembar. Kawasan Danau Towuti merupakan bagian dari Taman Wisata Alam Danau Towuti, yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Selatan, di bawah Departemen Kehutanan Republik Indonesia.
Danau Matano adalah sebuah danau tektonik dengan ukuran panjang 28 kilometer dan lebar 8 kilometer di Sulawesi Selatan, tepatnya berada di ujung timur provinsi Sulawesi Selatan, berbatasan dengan Sulawesi Tengah. Danau ini berada sekitar 50 km dari kota Malili (Ibukota Kabupaten Luwu Timur).[2] Danau ini memiliki kedalaman sejauh 590 meter (1.969 kaki).[3] Permukaan air danau berada pada ketinggian 382 meter di atas permukaan laut sehingga kedalaman air danau dari permukaan laut adalah 208 meter (cryptodepression).[2] Menurut WWF, danau ini adalah danau terdalam di Asia Tenggara serta terdalam kedelapan di dunia.[4] 

B.        Pembangkit Listrik Di Sungai Larona

            Memiliki tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan berkah tersendiri bagi PT Vale Indonesia Tbk. Pasalnya, dengan tiga PLTA tersebut perusahaan bisa mengoperasikan furnace (tanur peleburan dan pengolahan biji nikel), sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM).
Ketiga PLTA itu bernama Larona, Balambano dan Karebbe di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang berjarak sekitar 40 kilometer dari komplek perusahaan. PLTA ini sumber tenaganya dipasok dari tiga danau, yakni Matano, Mahalona, dan Towuti yang mengalirkan air melalui Sungai Larona.
detikFinance dalam kegiatan media visit Vale Indonesia berkesempatan mengunjungi PLTA Balambano, Rabu (27/5/2015). Tak hanya sekadar melihat proses pengoperasian PLTA, tetapi juga melihat keindahan alam di puncak bendungan dengan ketinggian 167 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kondisi danau yang tenang dipadu dengan keindahan awan langit baru kian memanjakan mata. Airnya yang jernih pun memantulkan refleksi langit yang menjadi
atap danau.Di sisi kanan dan kiri bendungan terdapat barisan pohon-pohon hijau nan rindang. Semakin membuat sedap dipandang.
 Namun di balik kecantikan itu, siapa yang sangka juga di dalam air yang tertampung dalam bendungan Balambano banyak ikan 'berlarian' ke sana kemari. Tidak hanya ikan, tetapi juga ada buaya berukuran besar diam-diam 'memantau'."Nggak boleh mancing karena ini masih daerah konsesi Vale. Di sini juga ada buaya, jumlah pastinya nggak tahu persis," terang Instruktur Operasional PLTA Balambano, Sukardi."Saya sering membawa tamu-tamu (perusahaan) ke sini dan mereka umumnya langsung suka dengan pemandangan Balambano,"sambungnya. Sayang, sewaktu kunjungan pintu air tidak sedang dibuka. Sebab saat ini sedang memasuki musim kemarau dan ketinggian air masih dalam ambang batas normal.
Sukardi mengatakan, Balambano beroperasi sejak 1999. PLTA ini dilengkapi dengan dua turbin yang dapat memproduksi daya listrik rata-rata 110 megawatt.
Sementara PLTA Larona yang sudah beroperasi sejak 1979 silam, memiliki tiga unit turbin dengan produksi daya listrik rata-rata sebesar 165 megawatt. Untuk PLTA Karebbe baru dioperasikan sejak Oktober 2011 dan memiliki dua turbin dengan produksi daya listrik rata-rata sebesar 90 megawatt. Total daya listrik yang bisa dihasilkan adalah 365 megawatt.

D.     Permasalahan Banjir Yang Terjadi Di Sungai Larona
Banjir adalah aliran air sungai atau selokan yang meluap karena sungai atau selokan tersebut tidak mampu menahan aliran air.Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.
Adapun beberapa penyebab terjadinya banjir adalah :
1. Penyumbatan aliran sungai ataupun selokan
2. Penggundulan hutan
3. Curah hujan tinggi
4. Sedikitnya daerah serap
5. Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai
6. Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut
7. Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.
Cara mengatasi banjir :
1. Membuat Saluran Air yang Baik
2. Buanglah Sampah pada Tempatnya
3. Rajin Membersihkan Saluran Air
4. Mendirikan Bangunan/Konstruksi Pencegah Banjir
5. Menanam Pohon atau Tanaman di Area Sekitar Rumah
6. Melestarikan Hutan
7. Membuat Lubang Biopori
8. Membuat Sumur Serapan
9. Proyek Pendalaman Sungai
10. Penggunaan Paving Stone untuk jalan
Perlu kesadaran dan kepedulian dari masyarakat untuk berusaha melakukan pencegahan-pencegahan terhadap terjadinya banjir. Mencegah dan mengatasi banjir tidak hanya diupayakan oleh Pemerintah atau perorangan saja, tapi diperlukan komitmen bersama dari berbagai pihak untuk menghindarkan kota-kota besar agar terbebas dari banjir.

C.        Permasalahan Pembuangan Limbah
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danausungailautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata
Di Indonesia banyak pabrik yang membuang limbah yang sudah diolah ataupun yang belum diolah ke perairan. Limbah yang dibuang ke perairan ini menyebabkan pencemaran air. Pencemaran air ini menimbulkan banyak masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Salah satunya kemungkinan besar warga yang tinggal di daerah sungai akan memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Pencemaran sungai terjadi karena perubahan kualitas air sungai karena masuknya limbah pabrik secara berlebihan. Limbah yang dibuang ke sungai telah menimbulkan pencemaran air dan mengganggu kehidupan air. Pencemaran oleh limbah industri akan tampak pada kondisi fisik pada air tersebut, misalnya perubahan warna pada air, bau yang kurang sedap.
PENYEBABNYA :
1.      Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti        logam berat, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan olehpembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
2.      limbah pabrik yg mengalir ke sungai
3.      imbah pabrik yang dengan sengaja dibuang ke sungai tanpa ada proses filtrasi terlebih dahulu.
4.      Pencemaran air oleh sampah pabrik
CARA MENGATASINYA :
1.      Seharusnya pabrik yang sedang berproduksi mempunyai tempat pembuangan limbah khusus, agar limbah pabrik tersebut tidak dibuang ke sungai dan tidak mencemari air sungai.
2.      Tidak membuang limbah pabrik ke sungai ataupun laut.
3.      Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk industri dan pabrik.
4.      Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5.      Penanaman Pohon disekitar area pabrik, Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak.

 
BAB III
KESIMPULAN

A.   Kesimpulan
Salah satu cara agar kita mampu mengatasi dari pada permasalahan pembuangan limbah dan banjir yang terjadi di sungai larona yan berlokasi di Luwu Timur . Dengan Membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk industri dan pabrik agar limbah yang dihasilkan tidak mengotori kejernian dari pada sungai larona itu sendiri dan Menanam banyak pepohonan, Membuat Instalasi air yang baik agar dapat menangulangi akibat banjir yang terjadi di kawasan sungai larona itu sendiri














DAFTAR PUSTAKA





Materi Metode Penelitian


PENGERTIAN METODE DAN METODOLOGI PENELITIAN
PENGERTIAN METODE
Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka,metha ( melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau carayang harus ilalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara umum atau luas metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Prof. Dr. Winarno Surahmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah.pasribu dan simanjuntak (1982) sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memeahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Motodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan ang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, diantaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivas untuk melakukan penelitian.
Adapun tujuan penelitian adalah penemuan, pembuktian, dan pengembangan ilmu pengetahuan.
1.     Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
2.     Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
3.     Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yan telah ada.
Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan masalah, dan mengantisipasi masalah.
1.     Memahmi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
2.     Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah
3.     Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengupayakan agar maslah tersebut tidak terjadi.
Diagram alir proses penelitian
 








Jenis Data dalam Penelitian
Text Box: Kualitatif Text Box: Star v
 








Langkah dalam Metode Ilmiah
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah terlebih lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.
Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian engn metoe ilmiah.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2.    Mengadakan survey lapangan untuk merumuskan masalah-masalah yang ingin dipecahkan.
3.    Membangun sebuah bibliografi.
4.    Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5.    Membeda-bedakan dan membuat out-line ari unsur-unsur permasalahan.
6.    Menklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hubungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7.    Menentukan data atau bukti mana yang ikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
8.    Menentukan apakah data atau bukti yang diperlukan tersedia atau tidak.
9.    Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10.  Mengumpilkan data dan keterangan yang diperlukan.
11.  Mengatur data secara sisematis untuk dianalisa.
12.  Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13.  Mengatur data untuk presentase dan penampilan.
14.  Menggunakan citasi, referensi, dan footnote (catatan kaki).
15.  Menulis laporan penelitian.
Penjelasan mengenai data-data yang terapat dalam materi statistika adalah, harus memahami tentang data-data sebagai berikut, sebagai acuan untuk mengenal lebih dalam tentang materi statistika dalam dunia pendidikan.
1.      Data diskrit adalah data yang sifatnya terputus-putus, nilainya bukan merupakan pecahan (angka utuh). Contoh data diskrit adalah data tentang jumlah penduduk, kendaraan dan sebagainya.
2.      Data kontinyu adalah data yang sifatnya sinambung atau kontinyu, nilainya bisa berupa pecahan. Contoh data kontinyu adalah data tentang hasil panen padi, panjang jalan, berat sapid dan sebagainya.
3.      Data nominal adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan tingkatan apapun. Ciri-ciri data nominal adalah hanya memilki atribut, atau nama, atau diskrit. Data nominal merupakan data diskrit dan tidak memiliki urutan. Bila objek dikelompokkan ke dalam set-set, dan kepada semua anggota set diberikan angka, set-set tersebut tidak boleh tumpang tindih dan bersisa. Misalnya tentang jenis olahraga yakni tenis, basket dan renang. Kemudian masing-masing anggota set diatas kita berikan angka, misalnya tenis (1), basket (2), dan renang (3). Jelas kelihatan bahwa angka yang diberikan tidak menunjukkan bahwa tingkat olahraga basket lebih tinggi dari tenis ataupun tingkat renang lebih tinggi dari tenis. Angka tersebut tidak memberikan arti apa-apa jika ditambahkan. Angka yang diberikan hanya berfungsi sebagai label saja. Begitu juga tentang suku yakni, Dayak, Bugis, an Badui. Tentang partai, misalnya Partai Bulan, Partai Bintang  dan Partai Matahari. Masing-masing kategori tidak dinyatakan lebih tinggi dari atribut (nama) yang lain. Seorang yang pergi ke Jakarta, tidak akan pernah mengatakan dua setengah kali, atau tiga seperempat kali. Tetapi akan mengatakan ua kali, lima kali, atau tujuh kali. Begitu juga tentang ukuran jumalah anak dalam suatu keluarga. Numeric yang dihasilkan akan selalu berbentuk bilangan bulat, demikian seterusnya. Tidak akan pernah ada bilanagan pecahan. Data nominal ini diperoleh dari hasil pengukuran dengan skala nominal.
4.      Data ordinal bagian lain dari data kontinum adalah data ordinal.  Data ini, selain memiliki nama (atribut), juga memiliki peringkat atau urutan. Angka yang diberikan mengandung tingkatan. Ia digunakan untuk mengurutkan objek dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolutterhadap objek yang dinomori, dari 1 sampai n, misalnya peringkat 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya, bila dinyatakan dalam skala, maka jarak antara data yang satu dengan yang lainnya tidak sama. Ia akan memiliki urutan mulai dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah. Atau paling baik sampai ke yang paling buruk. Misalnya dalam skala Likert (Moh Nazir), mulai dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju sampai sangat tidak setuju. Atau jawaban pertanyaan tentang kecenderungan masyarakat untuk menghadiri rapat umum pemilan kepala daerah, mulai dari tidak pernah absen menghadiri, dengan kode 5, kadang-kadang saja menghadiri, dengan kode 4, kurang menghadiri, dengan kode 3, tidak pernah menghadiri, dengan kode 2 sampai tidak ingin menghadiri sama sekali, dengan kode 1. Dari hasil pengukuran dengan skala ordinal ini akan diperoleh data ordinal. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistic nonparametric yang lazim digunakan untuk data ordinal adalah Spearman Rank Correlation dan kendall Tau.
5.      Data interval pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat ukuran rdinal dan ditambah satu sifat lain, yakni jarak yang sama pada pengukuran dinamakan data interval. Data ini memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Akan tetapi ukuran interval tidak memberikan jumlah absolut dari objek yang diukur. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan skala interval dinamakan data interval. Misalnya tentang nilai ujian 6 orang mahasiswa, yakni A, B, C, D, E, dan F diukur dengan ukuran interval pada skala prestasi dengan ukuran 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, maka dapat dikatakan bahwa, beda prestasi antara C dan A adalah 3 – 1 = 2. Beda prestasi antara mahasiswa C dan F adalah 6 – 3 = 3. Akan tetapi tidak bisa dikataka bahwa prestasi mahasiswa E adalah 5 kali prestasi mahasiswa A ataupun prestasi mahasiswa F adalah 3 kali lebih baik dari prestasi mahasiswa B. Dengan hasil pengukuran dengan menggunakan skala interval ini akan memperoleh data interval. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistic parametrik yang lazim digunakan dalam data interval ini adalah Pearson Korelasi Product Moment, Partial Correlation, Multiple Correlation, Partial Reqression, dan Multiple Regression.
6.      Data ratio ukuran yang meliputi semua ukuran yang diatas ditambah dengan satu sifat yang lain, yakni ukuran yang memberikan  keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur dinamakan ukuran rasio (data rasio). Data rasio, yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala rasio memiliki titik nol, maka data rasio dapat menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur. Jika ada 4 orang pengemudi, A, B, C, dan D mempunyai pendapatan masing-masing perhari Rp. 10.000, Rp. 30.000, Rp. 40.000 dan Rp. 50.000. Bila dilihat dengan ukuran rasio maka pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A. Pendapatan pengemudi D adalah 5 kali pendapatan pengemudi A. Pendapatan pengemudi C adalah 4/3 kali pendapatan pengemudi B. Dengan kata lain, rasio antara pengemudi C dan A adalah 4 : 1, rasio antara pengemudi D  dan A adalah 5 : 1, sedangkan rasio antara pengemudi C dan B adalah 4 : 3. Interval pendapatan pengemudi A dan C adalah 30.000, dan pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A. contoh data rasio lainnya adalah berat badan bayi yang diukur dengan skala rasio. Bayi A memiliki berat 3 Kg. Bayi B memiliki berat 2 Kg dan bayi C memiliki berat 1 Kg. Jika diukur dengan skala rasio, maka bayi B memiliki rasio berat badan dua kali dari berat badan bayi C, dan bayi C memiliki rasio berat badan sepertiga kali berat badan bayi A, dst. Dengan hasil pengukuran dengan menggunakan skala rasio ini akan diperoleh data rasio. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) yang digunakan adalah statistic parametrik dan yang lazim digunakan untuk data rasio ini adalah Pearson Korelasi Product Moment, Partial Correlation, Multiple Correlation, Partial Regression, dan Multiple Regression. Sesuai dengan ulasan jenis pengukuran yang digunakan, maka variable penelitian lazimya bisa dibagi menjadi 4 jenis variable(data) interval, dan variable (data) rasio. Variable nominal, yaitu variable yang dikategorikan secara diskrit dan saling terpisah satu sama lain, mislanya status perkawinan, jenis kelamin, suku bangsa, profesi pekerjaan seseorang dan sebagainya. Variable ordinal adalah variable yang disusun atas dasar peringkat, seperti motivasi seseorang untuk bekerja, peringkat perlombaan catur, peringkat tingkat kesukaran suatu pekerjaan dan lain-lain. Variable interval adalah variable yang diukur dengan ukuran interval seperti  indeks prestasi mahasiswa, skala thermometer dan sebagainya, sedangkan variable rasio adalah variable yang disusun dengan ukuran rasio seperti tingkat pengangguran, penghasilan, berat badan, dan sebagainya.

Makalah Aspalt Pavert

Kelompok                             : I Mata Kuliah                         : Pemindahan Tanah Mekanis Dosen Pembimbing           ...